Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

FDA Menyetujui Daging Sapi Hasil Rekayasa Genetik

Foto : Istimewa

Sapi berbulu licin hasil rekayasa genetik (kiri) dan sapi biasa.

A   A   A   Pengaturan Font

"IGA adalah perubahan yang dibuat menggunakan teknologi molekuler yang memperkenalkan perubahan pada genom hewan," kata FDA dalam siaran pers, mengutip Success Farming, sebuah perusahaan "precision breeding" bernama Acceligen di Minnesota yang memanfaatkan teknik CRISPR untuk menghasilkan sapi berkulit licin.

Namun, ini bukan yang pertama menggunakan teknologi tersebut pada sapi. Pada 2020, para peneliti di UC Davis menggunakan teknologi CRISPR untuk membiakkan seekor sapi bernama Cosmo, yang dirancang untuk menghasilkan 75 persen keturunan jantan.

Di masa lalu, FDA telah menyetujui modifikasi genetik serupa pada salmon, kambing, ayam, kelinci dan, yang terbaru, babi. Namun, sapi PRLR-SLICK adalah yang pertama menerima "penentuan risiko rendah untuk kebijaksanaan penegakan" resmi, yang berarti administrasi menganggap tidak ada perbedaan praktis dalam produk akhir (daging) yang dibuat oleh sapi yang diedit gennya dengan ternakkonvensional.

Dengan sifat bulu licin yang terjadi secara alami pada beberapa sapi, sapi yang diedit gen adalah sama, sejauh menyangkut konsumen seperti sapi lain dengan sifat yang sama.

"Selanjutnya, makanan dari sapi sama dengan makanan dari sapi yang dibesarkan secara konvensional yang memiliki sifat bulu licin," kata FDA.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top