Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Pangan Dunia I FAO Tekankan Pentingnya Melindungi Sumber Daya Air Tawar

FAO: Semua Orang Harus Memiliki Akses yang Sama untuk Memperoleh Air

Foto : ANTARA

SEPERLIMA AIR TAWAR DUNIA HILANG I Warga membersihkan enceng gondok di tepian Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara yang terus mengalami penyusutan dan pendangkalan. Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO), selama dua dekade terakhir, sekitar satu perlima dari cadangan sumber daya air tawar dunia yang tersedia telah hilang.

A   A   A   Pengaturan Font

Selama dua dekade terakhir, menurut FAO, sekitar satu perlima dari cadangan sumber daya air tawar yang tersedia hilang. "Tanpa aksi nyata, kita akan terus menaikkan pemakaian air untuk pertanian hingga lebih dari sepertiga pada 2050.

"Artinya, kita akan terpojok bersama-sama, dan perubahan iklim pun diyakini akan memperparah tantangan air kita ini," kata FAO.

Tantangan air memengaruhi berbagai kelompok orang dengan cara yang berbeda, terutama di daerah yang kekurangan air, di mana perubahan sekecil apa pun memiliki dampak besar pada kehidupan masyarakat.

Pertumbuhan populasi yang cepat, urbanisasi, perkembangan ekonomi, dan perubahan iklim, semuanya memberikan dampak pada sumber daya air, ditambah dengan polusi air dan penyedotan air tanah yang berlebihan dapat menciptakan kombinasi tantangan yang kompleks.

Untuk itu, praktik pengelolaan air yang inovatif dan efisien serta tindakan di lapangan sudah dimulai. "Inisiatif seperti penggabungan konservasi biodiversitas dan penggunaan berkelanjutan dalam praktik perikanan darat di ekosistem air tawar (proyek IFish), pengembangan strategi nasional untuk pengelolaan berkelanjutan sumber daya genetik akuatik, dan upaya untuk mengatasi kelangkaan air menunjukkan komitmen kami terhadap Indonesia," kata Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top