Faktor Eksternal Dominan

Jakarta - Sentimen eksternal diperkirakan masih terus mempengaruhi pergerakan rupiah dalam beberapa hari ke depan. Sebab, sentimen dari dalam negeri masih minim seiring memudarnya pengaruh pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia (BI) pekan lalu. Para pelaku pasar valas saat ini fokus pada keputusan sejumlah bank sentral di dunia dalam dua pekan ke depan.

Kabarnya, sejumlah bank sentral, terutama di Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan memangkas suku bunga acuannya untuk memacu perekonomian dalam negeri. Kondisi tersebut mendorong penguatan dollar AS terhadap mata uang di Asia, termasuk rupiah. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (22/7) sore, melemah lima poin dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu menjadi 13.943 rupiah per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta kemarin mengatakan fokus pasar sebagian besar berpusat pada keputusan bank sentral global yang dijadwalkan untuk dua minggu ke depan.

"Pasar umumnya mengharapkan bank sentral untuk memotong suku bunga atau mempertahankan kebijakan yang akomodatif, dimulai dengan Bank Sentral Eropa atau ECB yang bertemu pada hari Kamis, diikuti oleh Bank Sentral Jepang dan The Fed pekan depan," ujar Ibrahim.

Ant/E-10