Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Faktor Eksternal Dominan_13

Foto : s.d 30 nov
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kurs dollar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (30/11) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (1/2) pagi WIB karena sterling dan euro berada dalam tekanan di tengah berlanjutnya ketidakpastian atas kemungkinan kesepakatan Brexit Inggris-Uni Eropa. Kondisi tersebut diperkirakan bakal mendorong rupiah berbalik arah dari penguatan akhir pekan lalu.

Para investor semakin lebih berhati-hati setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May Kamis pekan lalu mengatakan pihaknya akan berupaya memenangkan dukungan parlemen Inggris yang sangat terpecah dalam pemungutan suara pada 11 Desember mendatang terkait rencana Brexit-nya yang disepakati oleh Brussels pada 25 November lalu.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1308 dollar AS dari 1,1388 dollar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2742 dollar AS dari 1,2782 dollar AS di sesi sebelumnya. Dollar Australia turun menjadi 0,7302 dollar AS dari 0,7319 dollar AS. Dollar AS dibeli 113,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,43 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dollar AS naik ke 0,9996 franc Swiss dari 0,9963 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3288 dollar Kanada dari 1,3274 dollar Kanada.

Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore pekanlalu, menguat 80 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.281 rupiah per dollar AS.

"Faktor eksternal menjadi salah satu faktor yang membuat mata uang rupiah mengalami apresiasi terhadap dollar AS," ujar Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta.Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top