Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kasus Eksplotasi Data

Facebook Umumkan Kontrol Privasi Terbaru

Foto : AFP/MANJUNATH KIRAN

Iklan Facebook l Pengendara motor di Kota Bangalore, India, melewati papan iklan Facebook pada Maret lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

MENLO PARK - Perusahaan media sosial Facebook pada Rabu (18/4) mulai melakukan pembenahan mengenai kendali data privasi yang sejalan dengan aturan Uni Eropa (UE) yang segera diberlakukan. Pembenahan ini dilakukan setelah perusahaan jejaring media sosial itu diguncang skandal eksploitasi puluhan juta data para penggunanya.

"Kami akan mulai menerapkan kendali privasi yang baru yang sejalan dengan General Data Protection Regulation (GDPR) yang diatur oleh UE yang berlaku terhitung mulai 25 Mei mendatang," demikian pernyataan Facebook.

"Siapapun dan dimanapu mereka tinggal, akan diminta untuk meninjau kembali informasi penting terkait bagaimana data di Facebook dipergunakan dan harus membuat pilihan terkait privasi mereka di Facebook," kata Ketua Bidang Privasi dan wakil Dewan Jenderal Facebook, Erin Egan dan Ashlie Beringer. "Kami akan mulai memberlakukan aturan ini baik di dalam maupun di luar Eropa pada pekan ini," imbuh mereka.

Dibawah aturan terbaru ini, pengguna Facebook akan diminta untuk melakukan peninjauan ulang dan membuat pilihan atas iklan-iklan yang bisa mereka terima, termasuk apakah mereka menginginkan Facebook untuk menggunakan data dari pihak ketiga. Pengguna Facebook juga akan diminta untuk meninjau ulang dan memilih konten informasi politik, agama dan hubungan sosial dalam profil mereka.

Sebagai tambahan, pengguna juga dimungkinkan untuk memilih apakah mereka mau menggunakan teknologi pengenalan wajah (facial recognition technology) terlebih karena pada sisi lain teknologi ini bisa membantu pengguna.

"Kami tak hanya mematuhi hukum, namun juga memiliki kewajiban untuk membuat dan memperkenalkan pengalaman privasi yang telah diperbaiki dan terbaru bagi setiap pengguna Facebook," tulis Egan dan Beringer dalam pernyataannya.

Pembatasan-Pembatasan

Pembenahan di Facebook terjadi setelah CEO jejaring media sosial ini, Mark Zuckerberg, dicecar pertanyaan selama 10 jam di dua panel Kongres Amerika Serikat terkait skandal eksploitasi data personal dari 87 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica, perusahaan konsultan yang bekerja untuk tim sukses kampanye Donald Trump pada pilpres AS 2016 lalu.

Dalam kesaksiannya, Zuckerberg menyatakan pihaknya mau melakukan perlindungan privasi yang sesuai dengan GDPR bagi seluruh penggunanya di seluruh dunia, namun akan ada perbedaan dalam formatnya.

Adapun tambahan aturan yang akan diterapkan Facebook yaitu mengenai pembatasan umur terhadap iklan maupun data informasi, begitu juga pemberlakuan penggunaan teknologi pengenalan wajah yang akan dibagikan pengguna yang masih belia yang harus mendapat izin dari orang tua mereka.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top