Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Media Sosial

Facebook Pilih London Sebagai Markas WhatsApp

Foto : AFP/Amy Osborne
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Perusahaan Facebook diwartakan Financial Times edisi Rabu (8/5) telah memilih London sebagai pusat layanan pembayaran aplikasi pesan milik media sosial itu, WhatsApp. Keputusan itu telah meningkatkan peluang London untuk menjadi pusat fintech global, dan menandakan komitmen perusahaan untuk mendapatkan bayaran dari platform layanan yang sedang tumbuh pesat tersebut.

Aplikasi dengan 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia itu, juga akan menambah jumlah tenaga kerja sebesar 25 persen dengan mempekerjakan sekitar 100 orang. Sebagian besar insinyur perangkat lunak akan dipekerjakan di London, serta para staf operasional tambahan yang bertugas di Dublin.

"Inggris menjadi pilihan karena WhatsApp jauh lebih populer di negara itu daripada di Amerika Serikat (AS)," demikian pernyataan Facebook. "WhatsApp merekrut tenaga kerja multietnis dari negara-negara yang menjadi pengguna WhatsApp, seperti India. Staf baru akan bertugas menjalankan fungsi pembayaran serta berfokus pada keamanan produk, dan masalah spam pada aplikasi itu.," imbuh perusahaan itu.

Pekan lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengumumkan bahwa tahun ini pembayaran seluler WhatsApp akan diluncurkan di beberapa negara. Zuckerberg menegaskan dirinya sangat bersemangat atas ekspansi bisnis WhatsApp setelah uji coba awal yang sukses di India.

"Pembayaran adalah salah satu bidang di mana kami memiliki peluang untuk membuatnya lebih mudah. Saya percaya semudah mengirim uang ke seseorang seperti mengirim foto," ucap Zuckerberg di konferensi F8 Facebook Developers di McEnery Convention Center, San Jose, California, AS. pada pengujung April lalu.

Pihak WhatsApp menyatakan, Insinyur senior dari tim pendiri WhatsApp telah dikirim ke London akhir tahun lalu untuk merekrut tenaga pekerja baru.

"Kami ingin bekerja sama dengan beberapa ahli teknis dan operasional terbaik di London, dan Dublin, untuk membawa WhatsApp ke dekade kedua. WhatsApp adalah layanan yang benar-benar global, dan tim-tim ini akan membantu kami menyediakan pembayaran WhatsApp, dan fitur hebat lainnya untuk pengguna kami di mana saja," kata Chief Operating Officer WhatsApp, Matthew Idema.

Langkah Perbaruan

Meskipun menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia, perusahaan yang berbasis di California itu hanya memiliki sekitar 400 karyawan. Bahkan dengan pasarnya yang paling besar di India, Brasil, Indonesia, dan Meksiko, WhatsApp belum mendirikan kantor lokal di negara mana pun hingga akhir tahun lalu, ketika perusahaan menyewa seorang kepala di India untuk memilih lokasi negara.

Perusahaan yang meluncurkan enkripsi dari awal ke akhir pada 2016, tidak dapat melihat atau melacak pesan yang dikirim menggunakan platformnya.

Enkripsi, yang dirancang untuk melindungi privasi, berarti bahwa perusahaan telah berjuang dengan penyalahgunaan platformnya, termasuk berbagi citra pelecehan anak, dan informasi menyesatkan dan keliru.

"Itulah akhir tantangan WhatsApp. Sejak 2016, ada fokus pada kesalahan informasi politik, tetapi secara global ada masalah besar dengan kesalahan informasi ilmiah dan kesehatan, seperti anti-vaxxers," kata pakar dari Universitas Harvard yang mempelajari penyebaran berita palsu di media sosial secara global, Claire Wardle.

Untuk mengatasi hal itu, WhatsApp akan mencoba membangun tim mesin kecerdasan buatan yang dapat mengidentifikasi pola penyalahgunaan dalam pesan massal. Tim juga mengkategorikan laporan pengguna untuk menemukan konten yang buruk. SB/FT/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top