Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Evakuasi Korban Lion Air Diperpanjang Tiga Hari

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk menuntaskan evakuasi para korban pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP, Basarnas memperpanjang tiga hari pencarian mereka yang menjadi korban.

JAKARTA - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan memperpanjang tiga hari masa evakuasi korban pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP yang jatuh pada Senin (29/10). Perpanjangan ini dimulai hari Senin (5/11).

"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang tiga hari sejak besok. Hari ini hari ketujuh, kami tambah tiga hari lagi," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11).

Proses evakuasi saat ini sudah hari ketujuh. Setelah berdialog dan berbicara dengan tim, tambah Syaugi, Basarnas memutuskan untuk memperpanjang tiga hari. Mudah-mudahan dalam tiga hari ke depan operasi ini bisa selesai.

Perpanjangan ini melihat dari hasil Remotely Operated Vehicles (ROV) yang diturunkan tim SAR gabungan hari ini. ROV diturunkan sejauh 250 meter dan terlihat masih banyak korban yang harus dievakuasi.

Selain itu, Syaugi mengatakan pihaknya akan menemui keluarga korban Lion Air. Pertemuan itu untuk menjelaskan hasil apa saja yang telah didapatkan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh tim SAR gabungan. "Tim SAR gabungan pada Senin (5/11) akan kembali menemui keluarga korban pukul 10.00 WIB di hotel tempat mereka menginap," kata Syaugi.

Dia mengatakan target utama dalam evakuasi adalah korban, baru tim mencari kotak hitam cockpit voice record (CVR) untuk melengkapi kotah hitam flight data record (FDR) yang ditemukan pada Kamis (1/11). Pada evakuasi hari ke tujuh, tim belum menemukan badan pesawat, yang baru ditemukan adalah roda pesawat, mesin pesawat, dan kulit pesawat.

Mencari CVR

Sementara untuk CVR, tim masih terus mencarinya dengan menggunakan ping locator. "Pada hari ketujuh ini, suara ping CVR tidak terdengar, tetapi akan terus berupaya mencarinya " kata Syaugi.

Kepala Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menjelaskan hari ini tim SAR gabungan berhasil menemukan 33 kantong jenazah. Selain itu juga ditemukan bagian pesawat seperti roda dan serpihan dari kulit pesawat.

"Hasil yang didapatkan hingga hari ini adalah 138 kantung jenazah yang sudah ada, kemudian dari roda pesawat bagian depan, atau pun serpihan dari pesawat atau kulitnya pesawat," kata Budi.

Dikonfirmasi isi dari 33 kantung jenazah tersebut semuanya berisi potongan-potongan tubuh korban yang nantinya akan dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Sebelumnya, mesin pesawat pada bagian turbin tiba di Dermaga JICT 2 sekitar pukul 10.00 WIB. Turbin ditemukan kemarin Sabtu (3/11) pukul 16.40 WIB oleh Landing Craft Utility (LCU) KRI Banda Aceh di kedalaman 32 meter. Hingga saat ini belum ditemukan bagian badan pesawat seperti kerangka-kerangka dan CVR. Namun diketahui sinyal CVR atau ping telah terlacak kemarin Sabtu (3/11).

Para penyelam, tambah Budi, telah dikerahkan di masing-masing area seperti di barat laut dari bagian besar pesawat yang ditemukan pada jarak 50 meter. Namun belum ditemukan secara fisik dikarenakan kedalaman lumpur di dasar laut tesebut mencapai lebih dari 1 meter.

Rencananya, besok Senin (5/11) tim SAR gabungan akan memfokuskan pencarian di area radius 250 meter dari hasil ROV. Budi mengatakan tim SAR gabungan akan lebih fokus dalam pencarian para korban baru setelah itu berkonsentrasi pada pencarian CVR.

ola/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung

Komentar

Komentar
()

Top