Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Etika dan Tanggung Jawab Pemimpin dalam Kasus Peretasan Data

Foto : istimewa

Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu masalah utama yang muncul dalam kasus peretasan PDN adalah kecenderungan untuk saling melempar tanggung jawab. Ini menunjukkan kurangnya komitmen terhadap tanggung jawab kolektif dan ego sektoral yang menghambat penanganan masalah secara efektif.

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab harus mampu mengatasi ego sektoral ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan solusi terbaik. Komitmen untuk bertanggung jawab berarti memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan, belajar dari kegagalan, dan bekerja keras untuk memperbaiki keadaan.

Ini juga berarti memiliki integritas untuk tidak menyalahkan pihak lain, tetapi mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan dan keputusan yang diambil. Kasus peretasan data dan serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Indonesia adalah sebuah pengingat akan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam kepemimpinan.

Pemimpin harus memiliki komitmen yang kuat untuk melindungi data dan informasi yang dipercayakan kepada mereka, serta memiliki keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pemimpin sejati adalah mereka yang menjadikan "Yang Lain" sebagai tujuan akhir dari kepemimpinan mereka.

Dalam konteks ini, pemimpin di Indonesia harus memastikan mereka melayani kepentingan publik dengan tulus, jujur, dan profesional. Ini berarti mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi data, merespons insiden dengan transparansi dan efisiensi, serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan data nasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top