Estonia dan Uni Eropa Akan Larang Warga Rusia Masuk ke Negaranya, Ini Tanggapan PBB
Juru Bicara untuk Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
PBB - PBB menggarisbawahi keputusan Estonia yang melarang mengeluarkan visa Schengen bagi warga Rusia di negara Baltik. Kepada wartawan, Juru Bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, Kamis (11/8), bahwa PBB menentang diskriminasi itu. RT melaporkan, Kamis.
"Setiap negara punya hak untuk mengimplementasikan kebijakan visanya sendiri," kata Stephane Dujarric, jubir Guterres, kepada wartawan dalam konferensi pers saat dimintai komentar tentang tindakan Tallinn baru-baru ini. Dia menambahkan, PBB menentang diskriminasi.
"Kita menentang diskriminasi tetapi saya tidak akan mulai mengomentari setiap sindiran," katanya menolak mengelaborasi lebih lanjut atau mengkonfirmasi apakah PBB menganggap pernyataan atau kebijakan Estonia itu diskriminatif.
Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas sebelumnya mengatakan, bahwa mengunjungi Eropa merupakan "suatu keistimewaan, bukan HAM" bagi wisatawan, saat ia mendesak Uni Eropa agar melarang warga Rusia memperoleh visa Schengen. Kamis, Tallinn mengkonfirmasi negaranya akan menutup perbatasan untuk warga negara Rusia dengan visa Schengen yang dikeluarkan negara Baltik mulai minggu depan.
Pengecualian akan dibuat untuk mereka yang bekerja di misi diplomatik dan anggota keluarganya, juga mereka yang terkait dengan kargo internasional dan penumpang transportasi. Keluarga dari warga Estonia, permanen residen, dan mereka yang masuk dengan alasan kemanusiaan juga dikecualikan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya