Eropa Menderita karena Krisis Energi, Putin: Jika Anda Butuh Gas, Bukalah Nord Stream 2!

SAMARKAND - Presiden Vladimir Putin pada Jumat (17/9) membantah Rusia ada kaitannya dengan krisis energi di Eropa. Jika Uni Eropa menginginkan gas lagi, maka blok itu harus mencabut sanksi-sanksi yang mencegah dibukanya saluran pipa Nord Stream 2. Demikian kata Putin.

Berbicara dengan wartawan usai pertemuan SCO di Uzbekistan, Putin menyalahkan apa yang ia sebut "Agenda Hijau" untuk krisis energi dan ia tetap akan memenuhi kewajiban energinya.

"Intinya adalah, jika Anda punya keinginan, jika itu begitu sulit untuk Anda, tinggal cabut sanksi-sanksi pada Nord Stream 2, yang memproduksi 55 miliar meter kubik gas per tahun, tinggal tekan tombol dan segalanya akan berjalan," kata Putin dikutip Reuters.

Nord Stream 2 yang membentang di sepanjang Laut Baltik hampir sejajar dengan Nord Stream 1, dibangun setahun yang lalu. Namun Jerman memutuskan untuk tidak melanjutkan (impor gas) beberapa hari sebelum Rusia mengirimkan pasukan ke Ukraiana pada 24 Februari 2022.

Harga-harga gas di Eropa melonjak dua kali lipat dari awal tahun ini di tengah penurunan pasokan Rusia.

Lonjakan harga gas itu mencekik konsumen Eropa dan memaksa industri menghentikan produksinya.

Eropa menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai senjata untuk melawan sanksi Barat yang dijatuhkan ke Moskow karena invasi ke Ukraina. Rusia mengatakan, Barat telah melancarkan perang ekonomi dan sanksi-sanksi itu telah mengganggu operasi saluran pipa Nord Stream 1.

Rusia telah menyetop pasokan gasnya ke beberapa negara termasuk Bulgaria dan Polandia, karena menolak membayar dalam rubel.

Raksasa gas Rusia Gazprom juga mengatakan awal bulan ini bahwa saluran pipa Nord Stream 1 yang merupakan rute pasokan utama Eropa, akan tetap ditutup karena satu turbin di stasiun kompresor mengalami kebocoran. Hal ini membawa dampak pada melonjaknya harga penjualan gas secara keseluruhan.

Putin mengatakan kepada Eropa: jika Anda ingin gas, maka bukalah Nord Stream 2.