Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kudeta di Myanmar

Enam Tewas dalam Baku Tembak di Mandalay

Foto : AFP/MYANMAR COMMANDER-IN-CHIEF OFFICE

Tangkap Milisi l Pasukan keamanan Myanmar sedang menggiring anggota milisi saat melakukan penggerebekan pada sebuah rumah di Kota Mandalay, Selasa (22/6) pagi. Sebelum penggerebekan ini sempat terjadi baku tembak yang mengakibatkan 6 orang tewas dan sedikitnya 10 orang luka-luka.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Pihak berwenang dan narasumber militer di Myanmar pada Selasa (22/6) menyatakan sebanyak empat pengunjuk rasa dan sedikitnya dua perwira tewas ketika tentara Myanmar bentrok dengan anggota milisi sipil antijunta di Kota Mandalay.

Baku tembak itu bermula saat pasukan keamanan yang mendapat petunjuk melakukan penggerebekan pada sebuah rumah di wilayah Chan Mya Tharsi di Kota Mandalay pada Selasa pagi. Saat hendak melakukan penggerebekan, pasukan keamanan disambut dengan tembakan senjata ringan dan granat.

"Dua petugas tewas dalam serangan itu, dan sedikitnya sepuluh orang terluka," ungkap narasumber militer Myanmar.

Sementara itu juru bicara junta dalam sebuah pernyataan mengatakan empat "teroris" tewas dan delapan ditangkap karena memiliki ranjau, granat tangan dan senjata ringan.

"Empat anggota teroris tewas ketika mobil yang mereka pergunakan untuk tabrakan, kata juru bicara itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yangon mengatakan di Twitter bahwa mereka memantau adanya laporan baku tembak yang sedang berlangsung di Mandalay. "Kami gusar atas eskalasi militer dan mendesak penghentian kekerasan," cuit kantor Kedubes AS.

Pemberontakan massal terhadap kudeta yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi terjadi setelah militer melancarkan tindakan penumpasan yang brutal dan telah mengakibatkan lebih dari 870 warga sipil tewas.

Selain bangkitnya pasukan milisi lokal, para analis meyakini ratusan pengunjuk rasa antikudeta dari kota-kota di Myanmar telah menuju ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak untuk mendapatkan pelatihan perang agar bisa menghadapi pasukan militer Myanmar yang diakui sebagai salah satu pasukan yang paling brutal di Asia Tenggara.

Sidang Suu Kyi

Sementara itu di Naypyidaw dilaporkan bahwa pemimpin sipil tersingkir yaitu Aung San Suu Kyi kembali muncul di sebuah pengadilan untuk mengikuti sidang dakwaan penghasutan dan pelanggaran pembatasan Covid-19 selama kampanye pemilu yang dimenangkan secara telah oleh partai Suu Kyi, National League for Democracy (NLD).

Suu Kyi yang saat ini menjalani tahanan rumah, telah dikenai serangkaian dakwaan, termasuk menerima pembayaran emas secara ilegal dan melanggar undang-undang kerahasiaan era kolonial.

"Pada persidangan Selasa, pengadilan hanya mendengar kesaksian soal pelanggaran pembatasan Covid-19 selama pemilihan tahun lalu yang dimenangkan NLD," kata pengacara Suu Kyi, The Maung Maung. "Su Kyi tampak dalam keadaan sehat," imbuh dia.

Sebelumnya, pengadilan khusus di Naypyidaw juga telah mendengarkan kesaksian atas tuduhan penghasutan yang terpisah. Pengacara Suu Kyi mengatakan mereka memperkirakan persidangan akan selesai pada 26 Juli. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top