Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Enak dan Kaya Gizi Kedelai Fermentasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tempe dapat disajikan dalam banyak rupa, mulai dari lauk pauk hingga cemilan.

Berbahan kedelai yang difermentasi, tempe menjadi menu tradisional yang juga tercatat sebagai warisan kuliner nusantara. Baik diolah menjadi kripik yang gurih atau digoreng menjadi tempe mendoan yang lezat, tempe tak pernah kurang penggemar.

Bahan pangan produk fermentasi asli Indonesia ini dapat disajikan dalam banyak rupa, mulai dari lauk pauk hingga cemilan. Sudah pasti lezat dan kaya gizi.

Tempe sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat di Pulau Jawa sejak lampau. Namun, keberadaan tempe sebagai salah satu komuditas pangan penting di Indonesia baru mendapatkan momentumnya sejak 2015.

Saat itu, beragam peristiwa penting yang mengangkat topik seputar tempe banyak di gelar. Mulai dari sekala nasional hingga konfrensi internasional tentang tempe di Yogyakarta pada tahun yang sama.

Di lihat dari prosesnya, secara umum tempe merupakan pangan hasil poly or mixed microbial fementation. Proses pembuatnya cukup panjang namun cukup sederhana.

Mulai dari pencucian kedelai sebagai bahan bakunya, perendaman, pengukusan hingga proses peragian hingga menjadi tempe yang siap diolah menjadi beragam menu makanan.

Meski telah akrab dengan lidah Indonesia sejak lama, namun tidak ada yang tau pasti sejak kapan masyarakat nusantara saat itu mulai mengkonsumsi tempe. Namun dalam Serat Centhini yang diterbitkan pada 1814, kata "Tempe" sudah di tulis secara jelas dan muncul karya tersebut.

Dalam Serat Centhini, kata tempe, atau hasil olahannya ini setidaknya di tulis langsung dalam tiga jilid yakni 2, 3, dan 12. Ketiga jilid ini menyinggung nama lain dari tempe yakni sambal lethok.

Makanan ini menjadi salah satu hidangan jamuan kesultanan kecil di Bayat atau Tembayat. Daerah tersebut saat ini berada di kawasan Klaten, Surakarta.

Di Indonesia tempe merupakan komponen makanan yang rutin di sajikan pada berbagai menu masakan indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap tempe juga cukup tinggi. Hanya berselisih dengan produk kedelai lainnya yakni tahu.

Dari data konsumsi rumah tangga Susenas 2011, konsumsi tempe penduduk Indonesia rata-rata adalah 19,1 gram per hari atau sekitar 7 kg pertahunnya. Tempe dikonsumsi dalam berbagam olahan. Mulai dari di goreng, di rebus, di bakar hinggga di panggang. Sebagai menu utama untuk lauk pauk ataupun menjadi cemilan.

Pada dasarnya, bahan dasar dari tempe adalah kedelai yang di proses. Namun di beberapa daerah, bahan dasar tempe ada yang dimodifikasi hingga menjadi varian tempe tersendiri. Alhasil variasi juga menjadi beragam dan kerap bergantung dari bahan yang digunakan.

Misalnya saja tempe koro, tempe bongkrek, tempe benguk dan lain sebagainya. Tempe bongkrek misalnya, yang terbuat dari substrat ampas kelapa yakni hasil sampingan produksi santan atau bungkil kelapa.

Beragam Olahan

Pengolahan tempe sangat beragam. Tempe bisa diolah dengan beragam cara misalnya seperti di goreng, di rebus, dikukus atau di panggang hingga diolah menjadi berbagai jenis masakan lainnya. Bahkan makanan yang moderen sekalipun seperti burger tempe.

Dengan kandungan gizi dalam tempe, jenis bahan pangan ini bisa menjadi bahan pangan masa depan. Yakni mudah di olah, murah serta dapat di konsumsi dalam jumlah yang banyak.

Sebagai sumber protein nabati yang tinggi, tempe juga menjadi pangan masa depan khususnya untuk para vegetarian. Tempe merupakan sumber dari berbagai zat gizi penting.

Proses fermentasi yang berlangsung dalam proses pembuatanya membuat asam amino, asam lemak dan isoflavon dalam tempe meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan kedelai. Dengan kandungan tersebut, tempe sangat berpotensi untuk digunakan dalam diet sebagai sumber pangan bergizi.

Kandungan mikrobiom baik hidup maupun yang telah mati serta kandungan karbohidrat dalam tempe membuat jenis pangan ini dapat berfungsi sebagai prebioktik probiotik. Komponen dalam tempe ini sangat terkait dengan kesehatan tubuh manusia dan berkaitan dengan sistem imunitas tubuh. nik/berbagai sumber/E-6

Gurih Berkat Proses yang Higienis

Tak hanya identik sebagai makanan masyarakat Jawa, tempe telah menjadi bagian dari sajian dapur rumah tangga di Indonesia. Selain mengandung protein nabati, tempe juga mengandung beberapa asam amino yang di butuhkan tubuh.

Sebagai bahan pangan, tempe di katakan baik dan murni jika hanya menggunakan kedelai sebagai bahan bakunya. Artinya tidak menggunakan bahan campuran bahan lainnya.

Proses pembuatanyapun harus benar-benar bersih dan higienis mulai dari pencucian kedelai, perendaman, pengukusan dan peragian. Jika tidak, ragi akan tidak maksimal dan tempe yang dihasilkanpun kurang baik.

Lantas bagaimana memilih tempe yang bagus dan segar? Umumnya tempe yang masih baru dan segar akan terasa padat saat di tekan. Permukaan tempe juga diselimuti oleh jamur yang putih bersih. Jika jamur pada permukaan tempe mulai menghitam artinya tempe sudah tidak segar lagi.

Tempe yang sudah tidak segar memang bisa diolah menjadi beberapa menu sajian seperti sambal tumpang atau menjadi tambahan untuk tumis kangkung jika suka. Namun jika tempe sudah mulai berlendir serta kehitaman dengan aroma bau yang menyengat, sebaiknya tempe sudah tidak perlu diolah lagi.

Sementara itu, jika ingin menyimpan tempe dalam lemari es, ada baiknya dengan membungkus tempe rapat-rapat untuk menjaga kesegaran tempe. Ada baiknya untuk tidak menyimpan tempe lebih dari tiga hari dalam lemari es. nik/E-6

TEMPE PANGGANG BUMBU REMPAH PEDAS

Gambar terkait

Bosan dengan olahan tempe yang itu-itu saja. Berikut resep olahan-olahan lain dari tempe yang bisa dipraktekan sendiri di rumah Anda. Cukup sederhana namun lezat dan tentu saja sehat.

Bahan :

- 600 gram tempe. Potong sesuai selera

- 2 sendok makan minyak untuk menumis

- 2 lembar daun salam

- 2 lembar daun jeruk

- 50 ml santan kental

Bumbu yang dihaluskan :

- 5 buah cabai merah

- 5 butir kemiri

- 2 siung bawang putih iris

- 1 sendok teh ketumbar

- 1/4 sendok teh jintan

- 1 cm lengkuas

- 1 batang serai, iris

Cara membuat :

  1. Tumis bumbu halus, daun salam dan daun jeruk hingga harum. Tuang santan kental dan masak hingga matang dan bumbu mengental menjadi santan berbumbu.
  2. Lumuri tempe dengan santan berbumbu hingga rata. Biarkan sebentar hingga bumbu meresap ke dalam tempe.
  3. Panggang tempe yang sudah di lumuri bumbu ini dengan dalam oven selama 20 menit hingga matang dan tempe berwarna kecoklatan.
  4. Angkat dan sajikan tempe panggang dengan nasi putih hangat.

Bergedel Tempe Panggang

Hasil gambar untuk Perkedel Tempe Panggang

Bahan :

- 300 gram tempe. Kukus dan haluskan tempe

- 2 kuning telur

- 3 sendok makan tepung roti

- 3 sdm kaldu bubuk

Bumbu :

- 3 butir kemiri

- 1 sendok teh ketumbar

- 1 sendok teh garam

- 2 siung bawang putih

- 3 buah bawang merah

Cara membuat :

  1. Campur tempe yang sudah dihaluskan, kuning telur, tepung roti, kaldu bubuk dan bumbu halus dalam satu wadah. Aduk rata hingga semua bumbu dan bahan-bahan tercampur rata.
  2. Tuang adonan tempe tersebut ke dalam cetakan bulat kecil yang telah diolesi terlebih dulu dengan margarin atau dengan minyak.
  3. Panggang dalam oven selama 20 menit hingga tempe matang. Angkat
  4. Keluarkan tempe dari cetakan dan sajikan hangat bersama dengan nasi putih sebagaik lauk atau dengan saus sambal sebagai cemilan.

Resep di ambil dari buku " Masakan Tempe dan Tahu, Lezat dan Sehat Alami" karya Lilly T Erwin. nik/E-6

Komentar

Komentar
()

Top