Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Empat Provinsi di Ukraina Gelar Referendum Siap Bergabung dengan Rusia

Foto : AP

Sebuah papan reklame di atas jalan di Luhansk bertuliskan "dengan Rusia selamanya, 27 September", menjelang pemungutan suara yang dimulai pada hari Jumat dan berlanjut hingga Selasa

A   A   A   Pengaturan Font

"Sejak awal operasi, kami katakan bahwa orang-orang di wilayah-wilayah itu harus memutuskan nasib mereka, dan seluruh situasi saat ini memastikan bahwa mereka ingin menentukan nasib mereka sendiri," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pekan ini, menurut laporan Reuters, dikutip dari Antara, Jumat (23/9).

Ukraina mengatakan Rusia berniat menggunakan hasil referendum sebagai simbol dukungan mayoritas dan sebagai dalih untuk menganeksasi, mirip dengan pencaplokan Krimea pada 2014 yang tidak diakui dunia internasional. Dengan menggabungkan empat provinsi itu ke dalam Rusia, Moskow dapat menguatkan alasan bahwa eskalasi militer diperlukan agar dapat mempertahankan wilayahnya.

Putin pada Rabu (21/9) mengatakan Rusia akan "menggunakan semua cara yang kami miliki" untuk membela diri, sebuah pernyataan yang dianggap mengindikasikan penggunaan senjata nuklir.

"Ini bukan gertak sambal," kata dia.

"Pelanggaran batas ke wilayah Rusia adalah kejahatan yang memungkinkan kita menggunakan semua kekuatan untuk mempertahankan diri," kata Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia (2008-2012), dalam unggahannya di Telegram.

Hasil referendum yang memilih Rusia sepertinya tidak terhindarkan. Pemungutan suara di Krimea pada 2014, yang dituding penuh kecurangan oleh dunia internasional, menunjukkan 97 persen suara mendukung aneksasi Rusia.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top