Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Berbangsa -- Perlu Peningkatan Kapasitas Kerukunan dan Kebangsaan

Empat Langkah Jaga Toleransi

Foto : istimewa

Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan

A   A   A   Pengaturan Font

Tata kelola peme­rintahan inklusif adalah penyelenggaraan program serta ke­giatan oleh pemda, yang menjamin partisipasi, keadil­an, kesetaraan, martabat, dan tidak diskriminatif.

JAKARTA - Setara Institute merekomendasikan empat langkah yang dapat ditempuh pemerintah daerah untuk memajukan toleransi di daerah masing-masing. "Setara Institute merekomendasikan empat langkah pemajuan toleransi," kata Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan di Jakarta, Kamis (31/3).

Rekomendasi tersebut dihasilkan Setara Institute merujuk pada penelitian indeks kota toleran (IKT) sejak tahun 2015 sampai 2021. Hal itu menunjukkan ada empat yang memengaruhi peningkatan indeks toleransi suatu daerah. Mereka adalah kualifikasi kepemimpinan, kearifan lokal dan budaya, forum kerukunan dan kebangsaan, serta tata kelola pemerintahan yang inklusif.

Rekomendasi pertama, kata Halili, adalah peningkatan kapasitas kerukunan dan kebangsaan bagi calon pemimpin daerah yang dapat diinisiasi oleh sejumlah pihak. Pihak-pihak yang dapat menginisiasi peningkatan kapasitas itu antara lain partai politik dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai instansi penyelenggara pemilihan kepala daerah.

Kemudian, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai instansi pengelola otonomi daerah, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai instansi penguatan wawasan kebangsaan. Kedua, lanjutnya, Setara Institute merekomendasikan pemda menerbitkan regulasi penganggaran pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Regulasi tersebut mewajibkan pengalokasian dua sampai lima persen dari total anggaran daerah untuk penyelenggaraan kegiatan penguatan kerukunan, seperti dialog, ruang publik, dan fasilitasi perayaan hari besar keagamaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top