Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Emiten Tambang Alokasikan Capex USD10 Juta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten tambang PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) pada 2019 menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 10 juta dollar AS untuk meningkatkan produksi batu bara sebanyak 450 ribu ton ore atau naik 28,57 persen dari realisasi tahun lalu. Belanja modal tersebut utamanya akan digunakan untuk pengadaan alat berat.

Direktur Keuangan Kapuas Prima Hendra Susanto William mengatakan, sejatinya perusahaan untuk dua tahun ke depan menyediakan capex sebesar 50- 60 juta dollar AS. "Sekitar 10 juta dollar AS akan digunakan tahun ini untuk pengadaan alat berat seperti excavator, dump truck, dana alat bor. Sisanya masih belum bisa dijabarkan secara mendetail," kata Hendra di Jakarta, pekan lalu.

Hendra menjelaskan, ZINC akan melakukan penambahan armada dump truck yang di mana sekitar 60 persen digunakan untuk proses hauling dari tambang ke pelabuhan. Sedangkan sisanya penggunaan di dalam tambang untuk memindahkan bahan baku dari areal tambang ke pabrik.

Tahun lalu, tepatnya November 2018, perusahaan telah menyelesaikan pembangunan pabrik flotasi kedua untuk proses bahan ore menjadi dengan kadar diatas 51 persen hingga 62 persen. Saat ini sedang proses trial and error untuk hasil output konsetratnya.

Manajemen ZINC mencatat kontribusi pabrik flotasi kedua berkapasitas sekitar 2.000 ton per hari, yang dimana direncanakan akan meningkat secara periodik dimulai dari 1.000 ton per hari. Sedangkan pabrik flotasi pertama memiliki kapasitas sekitar 1.250 ton per hari.

Sepanjang tahun 2018 kemarin, perseroan berhasil memproduksi tambang hanya mencapai 350.000 ton ore atau kurang 2,77 persen dari target yang ditetapkan sebesar 360.000 ton ore. Meski begitu, ZINC mematok target tinggi tahun ini lebih tinggi yakni produksi sebesar 450.000 ton ore atau naik 28,57 persen dari realisasi tahun lalu.

Menurut Hendra, dari produksi sebesar 350.000 ton ore tersebut, pihaknya dapat menghasilkan penjualan konsentrat zinc sebesar 40.147 ton dan timbal 18.958 ton.

"Naik dibanding 2017 yang hanya menghasilkan penjualan zinc konsentrat sebesar 28.237 ton dan timbal 13.491 ton,"ujarnya. Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top