Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Emiten Properti Siapkan Capex Rp211 Miliar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten pengembang properti, PT Cowell Development Tbk (COWL) mengalokasikan belanja modal (capital expendicture/capex) pada tahun ini sebesar 211 miliar rupiah. Penggunaan dana capex akan ditujukan untuk penyelesaian beberapa proyek berjalan.

Presiden Direktur Cowell Development, Darwin F Manurung, mengatakan capex tahun ini akan digunakan untuk penyelesaian beberapa proyek yang tengah berjalan di antaranya Borneo Paradiso, Balikpapan, Kalimantan Timur dan pembangunan The Banyan di kawasan The Oasis, Cikarang. "Capex kami untuk proyek yang sedang berjalan," ungkap dia di Jakarta, Selasa (8/5).

Adapun untuk proyek di Kalimantan Timur berkonsep properti terpadu (mixed used) dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektare. Perseroan pun juga akan menyelesaikan Tower kedua dan pembangunan perumahan The Banyan di kawasan proyek The Oasis di Cikarang. Perseroan akan memprioritaskan pada pembangunan rumah tapak (landed house).

Menurut Darwin, pembangunan landed house memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan properti lainnya. Bagaimanapun Perseroan akan melakukan ekspansi bisnis yang lebih selektif, serta terus memusatkan perhatiannya pada penyelesaian pembangunan berbagai produk properti yang sedang berlangsung.

"Tekad untuk melakukan ekspansi tersebut dengan melihat animo masyarakat yang tinggi dan respons pasar terhadap produk hunian yang dibangun Cowell Development pada tahun lalu, membawa keyakinan dan optimistis bahwa tahun 2018 ini tetap akan tumbuh dan berprospek cerah," kata Darwin. Perseroan pun masih menanti momen yang tepat untuk meluncurkan proyek baru.

Pertimbangan utama perusahaan itu adalah efek gulir dari kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty yang diharapkan bisa membawa banyak dana tunai ke Indonesia, dan dibelanjakan untuk membeli properti. "Meskipun di tahun 2017 tak menelurkan proyek anyar, Cowell optimistis bisa memenuhi target pertumbuhan 10 persen," ucap dia.

Cadangan Lahan

Hingga kini, Perseroan masih memiliki cadangan lahan (landbank) sekitar 70-80 hektare. Landbank terluas berada di proyek Borneo Paradiso. "Ada rencana akuisisi landbank, pilihan kami masih di kota," ujar Darwin. Perseroan berharap, prospek bisnis pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan pada tahun 2017.

Apalagi kalau bicara sektor properti, Darwin melihat, pasar properti Indonesia tetap menjadi primadona sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan. Apalagi harga yang terus menanjak, sampai dengan pemasukan pasif yang bisa di dapat dari hasil sewa.

"Serangkaian program tersebut tentu akan memberikan sentimen positif oleh para pelaku pasar. Tax Amnesty dengan beberapa regulasi Pemerintah lainnya pun bisa menjadi momen titik balik yang luar biasa untuk kondisi properti di tahun 2018," pungkasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top