Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Penyelesaian “Rights Issue” Bisa Memperbaiki Peringkat Utang LPKR

Emiten Properti Incar Dana "Rights Issue" USD730 Juta

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten properti dan investasi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan menerbitkan saham baru atau rights issue dengan membidik dana 730 juta dollar AS. Aksi korporasi ini untuk meningkatkan likuiditas dan melanjutkan investasi di proyek-proyek utama. Harga pelaksanaan rights issue sebesar 235 rupiah per saham, yang merupakan diskon 35,3 persen, terhadap hargapenutupan perdagangan saham LPKR pada 16 April 2019.

Rights issue ini diharapkan dapat dilaksanakan pada semester I-2019. Dana rights issue akan digunakan untuk memperkuat neraca Perseroan dan konstruksi bagi proyek-proyek utama yang sedang berjalan, termasuk megaproyek Meikarta. Pada 21 Maret 2019, Perseroan telah menerima penyetoran lebih awal sebesar 280 juta dollar AS dalam bentuk tunai dari pemegang saham PT Inti Anugerah Pratama (IAP) dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki IAP. Penyetoran lebih awal ini merupakan penyetoran modal di muka untuk bagian hak dari IAP dalam rights issue.

CEO Lippo Karawaci, John Riady, mengatakan divestasi aset LPKR terus berjalan sesuai rencana. Perseroan telah membuat kemajuan yang signifikan dalam usulan penjualan saham di dua usaha patungan layanan kesehatan di Myanmar, yaitu Yoma Siloam Hospital Pun Hlaing Limited dan Pun Hlaing International Hospital Limited. Saham di kedua perusahaan itu akan dibeli OUELH Healthcare Assets (MM) Pte Ltd dan OUELH Healthcare Services (MM) Pte Ltd. "Penjualan ini diharapkan menghasilkan dana segar sebesar 20 juta dollar AS saat transaksi selesai pada semester pertama 2019," kata John, di Jakarta, pekan lalu.

Selain itu, Perseroan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan Lippo Malls Indonesia Retail Trust pada tanggal 11 Maret 2019. Perseroan setuju untuk menjual komponen ritel Lippo Mall Puri dengan total nilai penjualan 260 juta dollar AS. Akuisisi ini ditargetkan selesai pada semester kedua 2019, tunduk pada persetujuan regulator, pemegang saham, dan pihakpihak lainnya.

Perbaikan Peringkat

Pada 25 Maret 2019, lanjut dia, Perseroan juga telah melakukan pembelian kembali senilai 8,67 juta dollar AS dalam jumlah pokok agregat surat utang senior 410 juta dollar AS 7 persen yang jatuh tempo pada tahun 2022 dan surat utang senior 425 juta dollar AS 6,75 persen yang jatuh tempo pada tahun 2026 melalui penawaran tender. Saldo yang tersisa akan dialokasikan untuk membayar pinjaman bank, mempercepat penyelesaian proyek yang ada, modal kerja, membiayai peluncuran proyek baru pada awal tahun 2020 dan untuk tambahan buffer likuiditas.

"Setelah menyelesaikan rights issue, Perseroan diharapkan akan menerima perbaikan peringkat surat utang yang positif dari Fitch Ratings dan S&P Global Ratings, sehingga akan meningkatkan kemampuan pendanaan Perseroan," kata dia. Sepanjang 2018 lalu, Perseroan membukukan kenaikan pendapatan 18 persen atau sebesar 12,5 triliun rupiah dari tahun 2017 sebesar 10,5 triliun rupiah. Peningkatan pendapatan ini sebagian berasal dari penjualan investasi Perseroan di First REIT dan divisi healthcare yang menyumbang hampir setengah dari total pendapatan Perseroan.

Sementara itu, divisi development dan divisi komersial (mal ritel) masing-masing berkontribusi sebesar 37 persen dan 3 persen dari total pendapatan LPKR. Secara konsolidasi, EBITDA mencapai 3,1 triliun rupiah, sementara laba bersih setelah pajak mencapai 695 miliar rupiah. Mempertimbangkan berbagai proyek yang sedang berjalan dan dalam proses penyelesaian, Perseroan memutuskan tidak akan melakukan pembagian dividen dari laba bersih setelah pajak untuk tahun 2018. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top