Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - BSDE Lakukan PMTHMETD demi Kepercayaan Investor

Emiten Properti Alokasikan Rp3,3 Triliun untuk "Buy Back"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan dua aksi korporasi penting, yakni rencana pembelian kembali saham (buy back) dan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, mengatakan keputusan aksi korporasi tersebut diperoleh dari hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (27/6). Kedua aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan sekaligus mendanai rencana ekspansi ke depan.

BSDE akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebanyak-banyaknya 10 persen atau 1,92 miliar lembar saham yang beredar di pasar dengan alokasi dana 3,3 triliun rupiah. Aksi buy back dengan periode selama 18 bulan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor di pasar modal.

"Aksi ini kami lakukan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mengembalikan kelebihan arus kas, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien," jelas Hermawan secara tertulis. Selain melakukan buy back, BSDE juga akan melakukan PMTHMETD.

"Aksi ini untuk menunjukkan kepercayaan investor strategis terhadap rencana kerja dan prospek positif terhadap bisnis BSDE di masa mendatang," paparnya. Dalam aksi penambahan modal itu, harga pelaksanaan ditetapkan sekurang-kurangnya 1.698 rupiah per lembar saham sehingga total dana yang akan diterima BSDE sekurang-kurangnya 3,27 triliun rupiah.

Hermawan mengatakan, dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk berekspansi, seperti pembelian tanah, pengembangan proyek dan infrastruktur, serta cadangan dana operasional. "Dengan aksi-aksi korporasi ini, perusahaan akan memiliki struktur permodalan yang kuat untuk mendukung rencana bisnis ke depan," ujar Hermawan.

Penjualan Turun

Sebelumnya, terkait penjualan, Hermawan mengutarakan pihaknya sudah memprediksi akan terjadi penurunan sehingga tidak meluncurkan proyek baru berskala besar. Terbukti, strategi tersebut mengantarkan BSDE sukses menjual proyek rumah tapak sebanyak 60 persen. "Secara umum penjualan turun.

Kami antisipasi dengan tidak launch proyek besar, tetapi ada satu proyek pada awal Juni yang bisa dijual sampai 60 persen," katanya. Mengenai segmen penjualan, dia mengatakan segmen pembeli kebanyakan di kelas menengah dengan harga mulai dari satu miliar rupiah sampai dua miliar rupiah. "Kami main di pasar itu dan sebagian berada di BSD City," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, BSDE telah merealisasikan nilai pemasaran atau marketing sales sebesar 2,5 triliun rupiah sepanjang kuartal pertama 2018, atau melonjak 58 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatatkan bahwa capaian tersebut sebagian besar yakni 39 persen masih dikontribusikan oleh penjualan di proyek BSD City, Tangerang.

Sementara itu, DBS Vickers Sekuritas memproyeksikan pendapatan BSDE pada 2018 dan 2019 masing-masing mencapai 8,08 triliun rupiah dan 8,14 triliun rupiah. Sementara itu, laba bersih BSDE pada 2018 dan 2019 diproyeksikan mencapai 3,15 triliun rupiah dan 3,15 triliun rupiah. Adapun EBITDA BSDE diproyeksikan pada 2018 dan 2019 masing-masing mencapai 4,42 triliun rupiah dan 4,4 triliun rupiah.

Proyeksi price per earning (PE) BSDE pada tahun ini diproyeksikan mencapai 10,4 kali. Untuk earning per share (EPS) emiten properti ini diproyeksikan mencapai 164 rupiah per saham.

Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top