Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Emiten Pelayaran Cadangkan Capex USD15 Juta

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI

USAI RUPS - Dari kiri: Komisaris Independen, Djunggu Sitorus, Direktur Utama, Herjati, Direktur Hans Raymond Ekajaya dan Bartolomeus Christopher Ekajaya, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Sillo Maritime Perdana di Jakarta, Kamis (27/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expendicture/ capex) sekitar 10-15 juta dollar AS (USD). Rencananya penggunaan dana belanja modal untuk menambah unit armada kapal baru. Perseroan berharap di kuartal III dan IV sudah ada gambaran untuk kapal yang akan dibeli.

Presiden Direktur Sillo Maritime Perdana, Herjati, mengatakan pertumbuhan Perseroan dalam tiga tahun terakhir sangat pesat. Oleh karenanya di tahun 2019 ini, Perseroan hanya mencadangkan belanja modal sekitar 10-15 juta dollar AS untuk pembelanjaan kapal yang berasal dari kas internal Perseroan.

Apabila, Perseroan mengalami kekurangan dana maka akan menggunakan pinjaman perbankan. Adapun komposisi pinjaman bank biasanya 80 persen dan Perseroan telah mendapatkan komitmen dari Bank Mandiri dan Bank BNI. Namun besaran nilainya belum bisa disebutkan karena tergantung kapal yang akan dibeli.

"Semua pembelian kapal itu tergantung dengan tender-tender yang akan kita menangkan," kata Herjati di Jakarta, Kamis (27/8). Sekadar informasi, Perseroan pada tahun 2018 telah menambah dua unit armada yakni kapal FSO dan LPG.

Baca Juga :
Harga Stabil

Untuk tahun ini, pihaknya memilih untuk konsolidasi terlebih dahulu. Perseroan berupaya untuk memenangkan tender setelah itu baru membeli kapal, sehingga jenis kapal yang akan dibeli pun belum bisa ditentukan. Meski begitu, Perseroan optimistis proyeksi tahun ini bisa tercapai. Hingga saat ini serapan belanja modal telah digunakan untuk membeli kapal tug boat sekitar 2,5 juta dollar AS.

"Kapal tug boat dibeli pada bulan Juni ini," ujar dia. Pada tahun ini, Perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 23,63 persen menjadi 83,39 juta dollar AS, dan laba neto naik 27,81 persen menjadi 18,48 juta dollar AS. Posisi liabilitas diharapkan turun 16,10 persen menjadi 114,55 juta dollar AS.

Herjati menjelaskan bahwa posisi liabilitas tahun ini turun karena Perseroan akan melakukan pembayaran utang kepada pihak perbankan sekitar 22 juta dollar AS. "Tahun ini, kita mencoba mempertahankan kontrak yang ada dan diharapkan pendapatan bisa tumbuh 24 persen.

Untuk kontrak jatuh tempo ada 4-5 kapal kecil dan diperpanjang 2-3 tahun. Nilai kontrak paling besar berasal dari 4 FSO dan 1 CST. Itu kapal storage dan memiliki jangka waktu 5 tahun," jelas dia.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top