Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - Setelah Jepang, CPIN Jajaki Masuk Pasar Arab Saudi

Emiten Pakan Ternak Siapkan "Capex" Rp2,6 Triliun

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

USAI RUPS - Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Tjiu Thomas Effendy (kedua dari kanan) bersama Komisaris Independen Suparman Sastrodimedjo, Direktur Eddy Dharmawan Mansjoer, dan Direktur Ong Mei Sian usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Rabu (23/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten pakan ternak, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan menggelontorkan belanja modal (capital expendicture/capex) tahun ini sebesar 2,6 triliun rupiah. Dana capex yang berasal dari kas internal Perseroan akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera.

Alokasi capex mengacu pada pendapatan sebesar empat triliun rupiah maka EBITDA harusnya di atas empat triliun rupiah. Direktur Utama Charoen Pokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy, mengatakan dari total belanja modal 2,6 triliun rupiah, 40 persen akan digunakan untuk membangun pabrik baru.

Dengan demikian, Perseroan akan mengucurkan dana sekitar 1 triliun rupiah untuk membangun pabrik. Adapun Perseroan saat ini tengah membangun pabrik di Jawa Tengah berkapasitas produksi 60.000 ton per bulan. Pabrik tersebut diharapkan bisa rampung tahun ini, sehingga baru akan beroperasi penuh di semester satu 2018.

"Jadi, pelan-pelan beroperasi dan sampai akhir tahun baru bisa full. Tapi investasinya sudah mulai dari tahun ini, seperti beli mesin, sehingga biaya-biaya sudah keluar tahun ini dan kuartal kedua baru berproduksi," ungkap dia, di Jakarta, Rabu (23/5). Sementara itu, untuk pabrik di Sumatera, hingga kini Perseroan masih mencari lokasi yang akan dijadikan pabrik.

Perseroan berharap pabrik baru di Sumatera posisinyaberada di tengah antara pabrik Perseroan yang sudah eksisting di Medan dan Lampung. "Jadi, untuk Sumatera kami punya satu pabrik di Medan dan Lampung. Kurang lebih karena Medan di atas dan Lampung di bawah jadi kurang lebih daerah di tengah itu," imbuh dia.

Penambahan pabrik di Sumatera lantaran biaya angkut yang cukup tinggi, sehingga Perseroan mencari lokasi yang ada di tengah untuk meringankan biaya angkut. "Untuk pabrik di Sumatera akan memiliki kapasitas sekitar 30.000 ton per bulan," jelas Tjiu. Perseroan baru saja melakukan ekspor ke Jepang pada 20 April 2018. Selain itu, Perseroan juga mengekspor ke Papua Nugini pada 2017, serta ke Timor Leste.

Orientasi Ekspor

Masuknya ke pasar Jepang sangat penting bagi Perseroan dan secara umum Indonesia. "Kami telah berhasil menembus pasar Jepang apalagi negara tersebut dikenal sangat ketat untuk food safety. Untuk masuk ke Jepang tidak mudah karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi," tukas dia. Perseroan juga tengah menjajaki pasar Timur Tengah, khususnya Arab Saudi yang memiliki jemaah cukup banyak.

Bagaimanapun dengan masuknya Perseroan ke pasar Jepang yang mempunyai banyak persyaratan membuat pihaknya lebih optimis, kemudian Perseroan memiliki sertifikasi halal lebih tinggi dibandingkan negara lain, seperti Brasil, Tiongkok, dan Thailand. "Kontribusi pendapatan dari ekspor masih kecil, tapi yang paling penting saat ini adalah tonggaknya terlebih dahulu agar dikenal di dunia.

Apalagi selama ini daging ayam domestik dinilai masih kurang bagus, kemudian jagung masih impor, dan sekarang pemerintah telah menunjukkan Indonesia swasembada. Jadi, ke depannya kita harus cari pasar ekspor," tambahnya. Terkait ekspor, langkah pertama Perseroan mencari pasar ekspor, kemudian mencari distributor di negara tersebut, baru setelah itu mengekspor ke sana.

Ekspor tersebut khusus untuk makanan olahan dengan merek Perseroan yakni Fiesta. Pada tahun ini, Perseroan menargetkan memiliki total toko Freshmart sebanyak 500 toko. Adapun hingga kini, Perseroan telah memiliki 400 toko. Penyebaran toko Perseroan selain di Jabodetabek, yakni Bandung, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top