Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Emiten Konstruksi Raih Kontrak Rp27,2 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru tahun 2018 mencapai 27,2 triliun rupiah. Perseroan masih optimistis bisa meraih target kontrak baru sampai dengan akhir tahun ini, di angka 49 triliun rupiah.

Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, mengatakan proyek yang diraih hingga saat ini berasal dari proyek reguler dan fiding investasi. Proyek reguler meliputi gedung 10 triliun rupiah, infrastruktur sekitar 9,8 triliun rupiah. Sisanya sekitar 12 triliun rupiah berasal dari proyek EPC. Sementara itu untuk proyeksi 2019, Perseroan masih menghitung sehingga belum bisa memaparkannya.

"Ada beberapa tender yang diikuti dan masih menunggu pengumuman sekitar 15 triliun rupiah dan kita masih memiliki cadangan hingga 30 triliun rupiah," ungkapnya di Jakarta, Rabu (29/8). Terkait rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) anak usaha, Perseroan mengurungkan niatnya di tahun ini.

Sebelumnya dua anak usaha yang akan IPO, yakni PT PP Urban (PP Urban) dan PT PP Energi (PP Energi). Diurungkannya niatan IPO lantaran kondisi pasar yang belum kondusif, kemudian perlu adanya pembenahan dan perbaikan dari sisi fundamental. "Jadi kami kembangkan portfolio-portfolio yang bagus dan nantinya diharapkan ada proceed yang optimum dari IPO anak usaha," jelas Agus.

Perseroan pun berencana melakukan IPO di semester kedua 2019 dengan PP Energi yang akan melaju ke lantai bursa, setelah itu disusul PP Urban. Menurut Agus, IPO PP Energi terlebih dahulu ketimbang PP Urban lantaran investasi yang sudah dijalankan akan kelihatan hasilnya di yang cukup baik di semester kedua tahun ini dan semester satu 2019.

Portofolio yang menjadi andalan dan memberikan hasil yang cukup bagus, khususnya di bisnis hulu migas. "Temuan dan terobosan dari PP Energi terkait dengan memanfaatkan waste. Diharapkan juga bisa menghasilkan pendapatan yang cukup bagus," imbuhnya. Dari sisi pendanaan, Agus menjelaskan bahwa Perseroan selalu mengusahakan agar cost of fund murah dan kompetitif.

Memang ada beberapa instrumen utang seperti Surat Berharga Perpetual (SBP), Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) atau obligasi yang sangat membantu PTPP, sebab pada saat menerbitkan instrumen tersebut di tengah gonjang-ganjing suku bunga acuan yang naik signifikan.

Ke depannya, Perseroan tetap mengandalkan instrumen utang namun di tahun ini yang bersifat jangka panjang tidak diterbitkan lagi dan baru akan terbit kembali di semester satu 2019.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top