Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Pasar Tumbuh Besar akibat Pergeseran Bahan Produksi Sarung Tangan

Emiten Cetakan Sarung Tangan Sasar Pasar Kawasan Asia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) menyatakan Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia memiliki tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan per kapita yang rendah dibandingkan dengan sebagian negara Eropa. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang dalam meningkatkan penjualan sarung tangan Perseroan.

Direktur Utama Mark Dynamics Indonesia, Ridwan Goh, mengatakan tingkat konsumsi di Indonesia tercatat hanya tiga sarung tangan per kapita, mengalahkan India yang mengonsumsi satu sarung tangan per kapita. "Tingkat konsumsi sarung tangan di Tiongkok masih jauh lebih baik, yaitu empat sarung tangan per kapita.

Namun, Denmark menjadi negara dengan tingkat konsumsi sarung tangan kesehatan terbesar yaitu 335 sarung tangan per kapita," ungkap Ridwan, Minggu (28/4). Berdasarkan data yang diperoleh dari Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (Margma) 2019, secara statistik pasar menunjukan perbedaan besar dalam konsumsi per kapita antara negara maju dan berkembang.

Negara- negara dengan konsumsi sarung tangan rendah per kapita yang memiliki populasi besar dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi menunjukkan peluang besar untuk pertumbuhan permintaan sarung tangan.

"Diperkirakan pertumbuhan konsumsi global akan terus berasal dari peningkatan dari negara-negara berkembang, dengan konsumsi per kapita yang ada jauh lebih rendah daripada negara-negara maju," jelas Ridwan. Ridwan menegaskan peluang pasar menguat di beberapa negara berkembang menyusul larangan penggunaan sarung tangan kesehatan berbasis polyvinyl chloride (PVC) di Tiongkok.

Hal ini membuat sarung tangan kesehatan berbahan baku karet dan nitrile memperoleh peluang tumbuh yang lebih besar. Pasar yang masih tumbuh antara 8 hingga 10 persen per tahun dalam 15 tahun terakhir berpotensi tumbuh semakin besar akibat bergesernya bahan produksi sarung tangan," kata Ridwan.

Sebagai produsen cetakan sarung tangan kesehatan, informasi pasar ini memberi peluang besar bagi pertumbuhan Perseroan. Tren pertumbuhan yang dicapai setidaknya dalam tiga tahun terakhir akan terus berlanjut.

Pasar Ekspor

Menurut Ridwan, meskipun konsumsi dalam negeri masih rendah, tetapi peluang menjaga pasokan ke pasar ekspor akan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Indonesia sendiri, menurut laporan Margma, sudah menjadi sasaran ekspor bagi produsen sarung tangan kesehatan (khususnya sarung tangan untuk surgical) di Malaysia, yaitu mencapai 2,5 persen dari total ekspor sarung tangan surgical.

Hal ini menunjukkan konsumsi sarung tangan kesehatan di dalam negeri akan terus meningkat. Saat ini, MARK memiliki beberapa pabrik dengan total kapasitas produksi sebesar 610.000 unit per bulan.

Tahun lalu, Perseroan telah melakukan investasi untuk pengembangan kapasitas produksi dan diharapkan akan berkontribusi positif mulai tahun 2019. "Peningkatkan kapasitas produksi bernilai positif dan memberikan nilai tambah," pungkasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top