Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspansi Bisnis - Perseroan Akan Tambah Kapasitas Produksi

Emiten Baja Siap Pasok Kebutuhan Infrastruktur

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten baja, PT Krakatau Steel berkomitmen memacu pembangunan infrastruktur melalui hasil kualitas baja yang baik. Beberapa proyek infrastruktur negara yang telah didukung dengan baja Krakatau Steel, di antaranya Jakarta- Cikampek Elevated Toll, proyek pembangunan menara listrik 35.000 MW, Light Rapid Transit (LRT), produksi kereta Api di Inka, dan lainnya.

"Krakatau Steel sebagai penyedia baja tanah air sudah sepatutnya mengambil peran penting dalam pembangunan nasional. Adanya kebutuhan baja yang terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan cerminan dari berkembangnya geliat pertumbuhan infrastruktur bangsa," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, di Jakarta, Jumat (23/11).

Untuk itulah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bersama enam perusahaan BUMN karya melakukan kerja sama penyediaan produk baja untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.

Keenam BUMN Karya tersebut adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Nindya Karya (Persero). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Krakatau Steel dan keenam perusahaan BUMN tersebut.

Tambah Kapasitas

Menurut Silmy, menghadapi tantangan tersebut, Perseroan melakukan ekspansi dengan membangun pabrik Hot Strip Mill (HSM) #2 atau pabrik baja lembaran panas #2. Saat ini progres konstruksi fisiknya sudah mencapai 86,83 persen per September 2018.

Direncanakan proyek ini akan menambah kapasitas sebesar 1,5 juta ton per tahun yang akan rampung pada kuartal ketiga 2019, sehingga total kapasitas rolling akan mencapai 3,9 juta ton per tahun. Untuk pembangunan kluster 10 juta ton baja di Cilegon juga menjadi perhatian Perseroan.

Dalam kluster 10 juta ton, tambah Silmy, ditargetkan akan rampung pada 2025 mendatang dengan menggandeng beberapa investor yang juga perusahaan baja terkemuka di dunia. Selain itu untuk mendorong program efisiensi produksi dilakukan pembangunan blast furnace. Progres pembangunan blast furnace juga telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Pada 16 Oktober yang lalu telah dilakukan pemanasan tungku blast stove yang merupakan tahapan penting dari beroperasinya keseluruhan pabrik blast furnace complex. Pabrik ini akan melakukan produksi perdananya atau first blow in pada 20 Desember 2018.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menyambut baik kerja sama tersebut. Ia pun mengapresiasi para BUMN yang telah melakukan sinergi untuk kepentingan pembangunan infrastruktur nasional. Sekaligus menguatkan peran BUMN sebagai agen pembangunan.

"Kerja sama antara Krakatau Steel dan BUMN - BUMN Karya ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Namun ditegaskan kembali dalam bentuk sinergi yang lebih kuat dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur nasional. Terima kasih kepada Krakatau Steel dan BUMN Karya yang sudah bersinergi dengan baik," kata Fajar.

yni/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top