Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Emisi Metana Migas Lebih Buruk dari yang Dilaporkan ke PBB

Foto : ISTIMEWA

PBB

A   A   A   Pengaturan Font

CAMBRIDGE - Laporan yang diterbitkan pada Agustus oleh Nature Communications soal analisis pengamatan satelit terhadap potensi gas rumah kaca menyebutkan pelepasan metana yang diamati dari operasi minyak dan gas (migas) global 30 persen lebih tinggi dari perkiraan negara-negara dalam laporannya ke PBB.

Dikutip dari The Straits Times, empat negara penghasil minyak dan gas terbesar di dunia, Amerika Serikat, Russia, Venezuela, dan Turkmenistan, bertanggung jawab atas sebagian besar kesenjangan ini.

Data satelit ini menantang angka-angka yang dilaporkan ke PBB, yang mengandalkan apa yang disebut faktor emisi perkiraan berapa banyak gas metana yang biasanya dilepaskan, yang diterapkan pada tingkat produksi dan penggunaan.

Data dunia nyata yang direkam oleh satelit menunjukkan perkiraan tersebut terlalu rendah. Para penulis menggunakan pendekatan top down untuk memodelkan dan memperkirakan emisi sebagian besar dunia yang berasal dari produksi bahan bakar fosil dengan menggunakan deteksi selama 22 bulan dari satelit Sentinel-5P milik Badan Antariksa Eropa.

"Data satelit harus digunakan untuk memantau keakuratan inventarisasi emisi nasional yang diserahkan ke PBB," kata salah satu penulis studi, Daniel Jacob, dari Departemen Ilmu Bumi dan Planet Universitas Harvard.

Menambahkan metode top down ke dalam estimasi bottom up yang saat ini digunakan akan lebih akurat menentukan siapa dan apa yang bertanggung jawab atas emisi metana dan memberikan pemerintah gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana melakukan pengurangan yang paling murah dan efektif.

Perkuat Penelitian

Penelitian baru ini terkenal karena cakupannya yang luas, mencakup 96 persen emisi global dari minyak dan gas dan memperkuat penelitian sebelumnya yang merinci emisi metana yang tidak dilaporkan secara rinci.

Metana merupakan komponen utama gas alam, namun gas ini juga dapat bocor dari bumi selama produksi minyak dan batu bara. Gas rumah kaca yang kuat memiliki kekuatan pemanasan 80 kali lipat dibandingkan karbon dioksida selama dua dekade pertama berada di atmosfer. Membatasi pelepasan gas dapat memperlambat perubahan iklim dibandingkan tindakan apa pun lainnya.

Tiga dari 10 penghasil emisi metana minyak dan gas terbesar yang disebutkan dalam laporan ini, AS, Kanada, Uzbekistan, dan Arab Saudi, telah menandatangani Ikrar Metana Global (Global Methane Pledge), yang menargetkan pengurangan emisi gas global sebesar 30 persen pada akhir tahun ini, dibandingkan data dari tingkat 2020.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top