Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kebutuhan Listrik - Rasio Kelistrikan hingga Semester I-2022 Capai 99,56 Persen

Elektrifikasi Daerah 3T Gunakan EBT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah terus mendorong berbagai program dalam memenuhi target 100 persen rasio elektrifikasi pada 2022.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 80 ribu Rumah Tangga (RT) tak mampu di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Kementerian ESDM akan mengandalkan energi baru dan terbarukan (EBT) pada daerah yang sulit dijangkau dengan perluasan jaringan listrik. Itu dengan memanfaatkan keunggulan energi di wilayah setempat. Program membidik 80 ribu pemasangan listrik baru ini melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ida Nuryatin Finahari, menyebutkan program ini bertujuan untuk mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen. Dia menerangkan hasil Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada 27 September 2021, menyetujui alokasi APBN 2022 untuk program BPBL bagi rumah tangga miskin belum berlistrik sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ida menyebutkan rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I-2022 mencapai 99,56 persen. "Program BPBL yang telah mendapatkan persetujuan Komisi VII DPR RI ini diharapkan menjadi salah satu upaya percepatan pencapaian target rasio elektrifikasi," ucapnya di Jakarta, Kamis (11/8).

Pemerintah, lanjut Ida, terus mendorong berbagai program dalam memenuhi target 100 persen rasio elektrifikasi pada 2022. Upaya memenuhi akses listrik bagi seluruh desa dan dusun di daerah 3T tersebut dilakukan dengan berbagai macam selain program BPBL.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top