Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Elektabilitas Ganjar Pranowo Makin Menguat

Foto : ANTARA/Makna Zaezar

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan) mengangkat tangan bersama bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kiri) saat menghadiri konsolidasi pemenangan partai PDI Perjuangan dan Ganjar di Stadion Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berbagai lembaga survei terus merilis hasil sigi mereka terkait elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) yang diproyeksi akan bertarung dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil survei terkini yang dirangkum dari pemberitaan berbagai media sejak awal Juni 2023 menyebut pemilih kuat pada Ganjar Pranowo, disusul Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Fenomena hasil survei itu, ditanggapi peneliti CSIS Nicky Fahrizal yang mengungkapkan elektabilitas calon presiden kemungkinan besar bisa berubah sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan nama calon presiden (capres).

Namun, tutur Nicky, belakangan ini elektabilitas bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo semakin menguat, meski sempat terpuruk beberapa waktu lalu akibat pernyataan Ganjar yang memanas dalam penolakan kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat menjadi sorotan usai menyatakan menolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20. Apalagi, penolakan ini disinyalir menjadi penyebab Indonesia batal jadi tuan rumah gelaran pesta sepakbola dunia itu.

"Belakangan ini, saya melihat Ganjar rebound, karena masyarakat nampaknya sudah mulai memahami, memaafkan atau melupakan pernyataan Ganjar itu. Bahkan generasi Z mendorong Piala Dunia U-20 jangan dikaitkan dengan politik," ujar Nicky dalam diskusi akhir pekan 'Titik Temu' yang mengusung tema 'Ganjar Rebound' yang digelar di Ayoja Coffe Jl Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta, Sabtu (26/8).

Diskusi yang dipandu Sebastian Salang itu, selain menghadirkan narasumber peneliti CSIS Nicky Fahrizal, juga pengamat politik Prof Ikrar Nusa Bhakti dan Sekjen Ganjarian Spartan Dwi Kundoyo. Diskusi yang diselenggarakan Rado RKN ini juga di-relay oleh sejumlah radio, di antaranya Halaksi Media Sulteng, B FM Belitung, Pas FM Cilegon, Dfas Indramayu, Maggarai FM, Tamala FM Tasikmalaya, Harbos FM Pati, Gema Sonata Cirebon, Radio Ganjar, dan lainnya.

Menurut Nicky, meski saat itu PDIP mengeluarkan argumen menolak kehadiran timna Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Namun tetap saja generasi Z meminta agar bola Piala Dunia U-20 tidak dikaitkan dengan politik.

"Insiden itu mungkin hambatan batu kerikil bagi Ganjar. Namun sekarang ini permasalahan itu sudah berakhir dan selesai, bahkan justru masyarakat menilai Ganjar bisa menjadi pemimpin negara masa depan, maka momentum ini merupakan angin segar bagi bacapers PDIP itu," tutur Nicky.

Yang paling penting, lanjutnya, para bacapres harus mengutarakan gagasannya, Indonesia ini mau dibawa ke mana, karena lagi-lagi generasi milenial dan generasi Z sudah semakin cerdas dan kian banyak hingga bakal mendominasi jumlah pemilih.

Sementara itu, pengamat politik Prof Ikrar Nusa Bhakti melihat saat ini ada perubahan besar di internal PDIP dalam menyikapi pertarungan bacapres yang akan terjadi pada pilpres mendatang. Bahkan, tutur Prof Ikrar, perseruan antara Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ganjar pun sudah usai hingga wajah Puan sudah semakin ceria yang terlihat penilaiannya bahwa Ganjar adalah pemimpin bangsa. Tidak hanya itu, Puan pun memperkenalkan Ganjar pada apel siaga dan konsilidasi PDIP di Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (25/8) lalu dengan penuh semangat di depan 33.000 kader PDIP dan relawan PDIP.

"Jadi tidak ada lagi beban mental bagi Puan Maharani benar-benar menjadi panglima perang dalam kemenangan Ganjar," ujar Prof Ikrar.

Senada dengan itu, Sekjen Ganjarian Spartan Dwi Kundoyo mengatakan, tugas para relawan Ganjar sudah bekerja di jalan yang benar, baik sosialisasi kepada masyarakat hingga mengawal Ganjar pada pilpres mendatang.

"Bahkan komunikasi PDIP dengan para relawan juga sudah berjalan semakin baik hingga terus mendorong kerja keras para relawan untuk lebih semangat mempopulerkan nama bacapres Ganjar Pranowo," tuturnya.

Dwi tidak menampik pengaruh Joko Widodo (Jokowi) juga besar, meski Jokowi tidak menyatakan dukungan kepada bacapres manapun. Meskipun begitu, elektabilitas bacapres dari tahun ke tahun sangat dinamis. Namun secara umum, kenaikan elektabilitas Ganjar rata-rata lebih tinggi dibanding bacapres lainnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top