Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekstrak Daun Teh Penghambat Sel Kanker

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Peneliti mengeksplorasi metode alternatif berbasis tanaman non-beracun untuk menghasilkan pencegahan sel kanker dengan menggunakan ekstrak daun teh.

Dunia medis diuntungkan dengan adanya penelitian baru penghambat sel kanker yang dihasilkan dari ekstrak daun teh. Temuan di bidang medis ini dilakukan oleh tim peneliti Universitas Swansea.

Mereka menemukan partikel daun teh yang mampu menghancurkan sel kanker paru-paru. Penemuan dilakukan saat tim menguji metode baru untuk menghasilkan sejenis nanopartikel yang disebut titik-titik kuantum.

Ini adalah partikel kecil yang berukuran super kecil, yakni kurang dari 10 nanometer. Padahal, ketebalan rambut manusia saja mencapai 40.000 nanometer. Artinya teknologi ini lebih halus dari rambut.

Meskipun nanopartikel sudah digunakan dalam perawatan kesehatan, titik-titik kuantum baru-baru ini menarik perhatian para peneliti. Apa yang ilmuwan ini lakukan menunjukkan janji nanopartikel untuk digunakan dalam aplikasi yang berbeda, dari komputer dan sel surya untuk pencitraan tumor dan mengobati kanker.

Titik-titik kuantum dapat dibuat secara kimia, tetapi ini rumit dan mahal dan memiliki efek samping beracun. Oleh karena itu tim peneliti yang dipimpin ilmuwan Swansea mengeksplorasi metode alternatif berbasis tanaman non-beracun untuk menghasilkan titik-titik, dalam hal ini mereka menggunakan ekstrak daun teh.

Daun teh mengandung berbagai macam senyawa, termasuk polifenol, asam amino, vitamin dan antioksidan. Para peneliti mencampur ekstrak daun teh dengan cadmium sulfat (CdSO4) dan natrium sulfida (Na2S) dan memungkinkan solusi untuk menetaskan, suatu proses yang menyebabkan titik-titik kuantum terbentuk. Mereka kemudian menerapkan titik-titik tersebut ke sel kanker paru-paru.

Titik Kuantum

Daun teh adalah metode yang lebih sederhana, lebih murah dan tidak beracun dalam memproduksi titik-titik kuantum, dibandingkan dengan menggunakan bahan kimia, yang mengkonfirmasikan hasil penelitian lain di lapangan.

Titik-titik kuantum yang dihasilkan dari daun teh menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru. Mereka menembus ke nanopores sel kanker dan menghancurkan sel kanker hingga 80 persen. Ini adalah penemuan baru dan menjadi kejutan bagi tim.

Penelitian, yang diterbitkan dalam Nano Terapan ini merupakan sebuah royek kerjasama antara ahli Swansea University dan rekannya dari dua universitas di India.

Dr Sudhagar Pitchaimuthu dari Swansea University, sebagai peneliti utama dalam proyek ini mengatakan: "Penelitian kami mengkonfirmasi bukti sebelumnya bahwa ekstrak daun teh dapat menjadi alternatif non-toksik untuk membuat titik-titik kuantum menggunakan bahan kimia," kata Pitchaimuthu

Kejutan sebenarnya, lanjut Pitchaimuthu adalah bagaimanapun titik-titik secara aktif menghambat pertumbuhan sel-sel kanker paru-paru." Kami tidak mengharapkan ini titik kuantum, " kata Pitchaimuthi.

Titik-titik kuantum CdS berasal dari ekstrak daun teh menunjukkan emisi fluoresensi luar biasa dalam sel kanker bioimaging dibandingkan dengan nanopartikel CdS konvensional.

Oleh karena itu, titik kuantum merupakan jalan yang sangat menjanjikan untuk dijelajahi untuk mengembangkan perawatan kanker baru.

Mereka juga memiliki aplikasi lain yang mungkin bisa dilakukan, misalnya dalam pengembangan cat anti-mikroba yang digunakan di ruang operasi, atau di krim matahari.

Dr Pitchaimuthu menguraikan langkah-langkah selanjutnya untuk penelitian mereka ini. Membangun penemuan yang menarik ini, langkah selanjutnya adalah meningkatkan operasi peneliti. Dengan bantuan kolaborator lainnya semua dapat diwujudkan.

"Kami ingin menyelidiki peran ekstrak daun teh dalam pencitraan sel kanker, dan antarmuka antara titik-titik kuantum dan sel kanker," kata Pitchaimuthu. Kami juga ingin mengeksplorasi lebih lengkap cara-cara di mana semua ini dapat digunakan," kata Pitchaimuthu. nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top