Eksportir Diminta Konversi Devisa Hasil Ekspor ke Rupiah

Jakarta - Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengimbau dan memonitor eksportir agar mengonversikan devisa hasil ekspor (DHE) ke rupiah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (20/9), meminta agar suplai dollar tidak hanya direpatriasi, tetapi kemudian digunakan sebagai suplai dari devisa di dalam negeri.

"Sehingga transaksi bisa seimbang antara penawaran dan permintaan," ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut. Menkeu juga melakukan persuasi kepada beberapa perusahaan agar transaksi dalam negeri yang menggunakan dollar bisa dikonversi ke rupiah. Hal tersebut bertujuan supaya tidak menimbulkan permintaan dollar yang tidak perlu.

Sri Mulyani mencontohkan ada beberapa perusahaan pertambangan yang kontraktornya dibayar menggunakan dollar, padahal kontraktor tersebut berasal dari dalam negeri. "Kami akan terus melakukan upaya sehingga cadangan dan penerimaan devisa bisa memperkuat kondisi di dalam negeri," ujar dia.

BI mencatat jumlah cadangan devisa Indonesia berkurang 400 juta dollar AS menjadi 117,9 miliar dollar AS pada akhir Agustus 2018, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 118,3 miliar dollar AS pada akhir Juli 2018.

Cadangan devisa banyak digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan juga stabilisasi nilai tukar rupiah yang kerap tertekan guncangan akibat dinamika ekonomi global.

Ant/E-10