Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Daerah

Ekspor Jabar Bakal Tumbuh 25 Persen

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

CIREBON - Ekspor tekstil Jawa Barat (Jabar) diperkirakan meningkat hingga 25 persen tahun ini dan tidak akan terpengaruh banyak oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran migrasi pabrik dari wilayah Jawa Barat ke Jawa Tengah karena semakin tingginya upah di kawasan Industri.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ekspor nonmigas Jabar sampai akhir 2018 mampu mendukung ekspor nasional sebesar 17 persen atau mencapai 30,4 miliar dollar AS. "Jabar memberikan andil besar atas surplus perdagangan luar negeri secara nasional melalui ekspor tekstil, alaskaki dan otomotif. Potensi ini masih bisa ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi serta pengembangan kawasan industri," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kadin Jawa Barat di Cirebon, Kamis (7/2).

Untuk pengembangan kawasan industri, dia mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin merelokasi pabrik di wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta ke wilayah Cirebon, Majalengka atau Subang.

Baca Juga :
Pemanfaatan Limbah

"Saya ingatkan, kalau 2019-2020 tidak selesai dalam menyiapkan infrastruktur penunjang industri, akan bergeser, industri yang pindah dari Jabar ke Jateng semakin banyak. Per hari ini saya sudah menerima laporan sebanyak 20 pabrik yang sudah pidah. Solusinya ya segitiga kawasan timur Majalengka, Subang dan Cirebon," paparnya.

Dia berjanji, jika kawasan timur Jabar itu sudah siap, maka akan mengajak perusahaan luar negeri menanamkan investasinya di Jawa Barat dan mengajak pulang perusahaan yang sempat pindah ke Vietnam dan Filipina karena masalah tingginya upah kerja. Terkait bahan baku tekstil seperti kapas, dia juga menyatakan sedang mencoba mencari pasar impor baru selain Tiongkok agar harga bahan baku tekstil untuk Jawa Barat bisa lebih kompetitif.

Pembangunan KEK

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Cirebon, Majalengka dan Subang layak menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyusul kesiapan infrastrukturnya.

"Bandara sudah siap di Kertajati Majalengka, Patimban sedang dibangun di Subang. Jadi Cirebon dan sekitarnya ini akan menjadi kawasan ekonomi baru potensial. Saya mengajak pengusaha di Kadin untuk memanfaatkan potensi di kawasan timur Jawa Barat ini," ujar Emil, sapaan akrabnya. tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top