Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perubahan Iklim

Eksploitasi Air Tanah di Ibu Kota Harus Dikendalikan

Foto : ANTARA/ Abdu Faisal

Dokumen - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Yudi Dimyati saat ditemui di Sentra Vaksinasi Kolaborasi Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (IKASTARA) di Ancol Beach City (ABC) Mall, Pantai Carnaval, Jakarta Utara, Sabtu (7/8/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa tanggul untuk menahan air laut bukanlah solusi permanen atas kemungkinan Jakarta tenggelam, seperti yang disinggung Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Menurut Anies, yang seharusnya tidak boleh dilupakan, adalah pengendalian eksploitasi air tanah yang dapat memperlambat penurunan muka tanah. "Jakarta tenggelam tidak hanya dikarenakan naiknya permukaan air laut, seperti yang diperbincangkan oleh Joe Biden, tapi juga penurunan muka tanah yang salah satu sebabnya eksploitasi air tanah. Ada studi dilakukan menunjukkan penurunan tanah terjadi di hampir seluruh wilayah di Jakarta. Jadi Jakarta ini dua, air laut naik dan permukaan tanah turun," tutur Anies dalam rekaman webinar Ikatan Institut Teknologi Bandung yang dipantau di Jakarta, Selasa (10/8).

Anies menjelaskan, sejumlah upaya terus dilakukan Pemprov DKI untuk menekan penggunaan air tanah di ibu kota.

Ia menyebut upaya itu, antara lain dengan menindak pelanggaran yang dilakukan gedung-gedung karena penggunaan air tanah berlebih dan tidak melakukan penyaluran air pipa lewat PAM Jaya. Menurut Anies, pihaknya telah melakukan inspeksi di kawasan sepanjang Sudirman-Thamrin. Hasilnya, ditemukan banyaknya gedung yang kurang menaati aturan terkait penggunaan air ini.

"Kalau ada yang secara ilmiah kebijakan Jakarta harus ada yang diperbaiki, yuk (ayo) kita perbaiki sama-sama. Yang penting prioritas tadi tidak kelewat. People, planet, keadilan, dan kelestarian," ucap Anies.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa Ibu Kota RI, DKI Jakarta, saat ini dalam kondisi terancam. Dalam pidatonya di kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada 27 Juli lalu, presiden negara adidaya itu menyebut bahwa Jakarta terancam tenggelam dikarenakan perubahan iklim yang saat ini sedang menghantui seluruh dunia, sehingga Indonesia harus memindahkan ibu kota negaranya.

Badan Antariksa AS NASA mengatakan meningkatnya suhu global dan lapisan es yang mencair membuat banyak kota di pesisir, seperti Jakarta menghadapi risiko banjir dan juga luapan air laut yang semakin besar.

Pertobatan Paradigma
Anies juga menilai pernyataan Biden tersebut untuk pertobatan pola berpikir (paradigma) Amerika dari pola berpikir di era Presiden Donald Trump. Dalam pernyataannya itu, Biden sebenarnya sedang mengajak Amerika dan seluruh dunia agar mengubah paradigma ekonomi yang menginginkan agar keberlangsungan ekonomi selaras dengan kelestarian alam.

"Joe Biden sedang mengajak Amerika untuk melakukan yang kami sebut dengan istilah pertobatan paradigmatik. Karena kita tahu posisi Amerika pada beberapa tahun sebelumnya berseberangan sekali," katanya.

"Ini sejalan dengan salah satu peran utama Joe Biden yang mengkritik habis eranya Trump pada masa kepemimpinan sebelumnya. Trump bisa dibilang meminggirkan pertimbangan ekologis, menganggap regulasi lingkungan sebagai hambatan pertumbuhan ekonomi," kata Anies.

Anies mengatakan pernyataan Biden yang memprediksi Jakarta tenggelam sejatinya tidak bisa diartikan secara sederhana. Selain mengajak Amerika dan negara lain mengubah pola berpikir dalam ekonomi, pernyataan Biden, menurut dia, memberikan tanda bahwa Indonesia menjadi perhatian dari masyarakat internasional dan dianggap penting sebagai salah satu tempat yang menunjukkan sehat tidaknya ekosistem bumi.

Dengan disinggungnya Jakarta akan tenggelam, menurut Anies, dapat dimanfaatkan bagi Indonesia untuk bersuara lantang di forum-forum internasional tentang kepedulian dan komitmen terhadap lingkungan.

"Kami mencoba mendorong kerja sama untuk menciptakan kebijakan lebih hijau di level kota untuk memastikan bahwa umat manusia bisa hidup layak, bisa hidup berdampingan dengan alam, dan alamnya lestari," kata Anies.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top