Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Skandal 1MDB

Eks Penasihat Najib Razak Bebas dari Dakwaan

Foto : istimewa

Paul Stadlen

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Seorang warga Inggris eks penasihat humas bagi mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, telah dibebaskan dari dakwaan tindak pidana pencucian uang setelah ia setuju untuk membayar 1,7 juta dollar AS kepada institusi keuangan negara 1MDB yang dilanda skandal. Informasi itu disampaikan sejumlah pejabat pada Jumat (30/7).

Paul Stadlen diyakini telah meninggalkan Malaysia tak lama setelah bosnya, mantan PM Najib, mengalami kekalahan mengejutkan dalam pemilihan umum pada 2018.

Najib dan banyak orang kepercayaannya menghadapi tuduhan tindak pidana korupsi setelah pemungutan suara atas peran mereka dalam megaskandal yang melibatkan dana milik 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Miliaran dollar dijarah dari 1MDB melalui aksi penipuan yang meluas ke seluruh dunia setelah uang haram itu dibelanjakan untuk membeli kapal pesiar dan properti supermewah, hingga barang seni.

Stadlen, yang keberadaannya tidak diketahui, didakwa secarain absentiapada 2019 dengan atas pencucian uang lebih dari 14 juta ringgit (3,3 juta dollar AS). Namun badan antikorupsi Malaysia mengatakan dakwaan itu dibatalkan setelah Stadlen setuju untuk memulangkan kembali uang yang ditilepnya yang nilainya hampir 7,2 juta ringgit (1,7 juta dollar AS).

"Kasus dakwaan hukum terhadap Stadlen telah ditarik, seiring dengan telah ditransfer uang ke rekening perwalian 1MDB," demikian pernyataan badan antikorupsi Malaysia.

Pencucian Uang

Sebelum dakwaannya dicabut, Stadlen diduga telah menyalurkan dana pada 2014 dan 2015 dari rekening milik sebuah firma hukum ke berbagai individu dan perusahaan.

Selain Stadlen, badan antikorupsi Malaysia juga mendakwa Hafarizam Harun, mitra pengelola firma itu atas tuduhan pencucian uang setelah terjadi kerugian sebesar 15 juta ringgit, kata badan antikorupsi. Terkait pelanggaran hukum ini, Hafarizam hanya dikenai didenda sebesar 600.000 ringgit.

Selama tinggal di Malaysia, Stadlen dikenal sebagaiplayboy. Namun ia juga dikenal karena pembelaannya yang amat kuat atas ketidakbersalahan Najib bahkan ketika PM Malaysia menghadapi serangan kritik terkait skandal 1MDB.

Karena skandal 1MDB ini, koalisi politik lama pendukung Najib mengalami perpecahan pada 2018 dan setelah ityu pihak berwenang di Negeri Jiran telah bekerja keras untuk mendapatkan kembali dana yang telah dijarah.

Saat ini Najib Razak dinyatakan bersalah dan pada tahun lalu ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara setelah persidangan pertamanya terkait dengan skandal 1MDB. Najib tetap bebas dari kurungan penjara setelah membayar uang jaminan selama pengajuan banding atas kasus korupsi yang dihadapinya. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top