Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Eks Ketua FBI Sebut Trump Tak Layak Jadi Presiden

Foto : AFP/NICHOLAS KAMM
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Mantan ketua FBI, James Comey, dalam sesi wawancara yang ditayangkan jaringan stasiun ABC News pada Minggu (15/4) mengatakan bahwa Donald Trump secara moral tak patut jadi Presiden AS. Tak hanya itu, Comey juga menyebut Trump pembohong berantai yang akan menodai orang-orang di sekitarnya.

"Saya pikir ia secara moral tak layak jadi presiden," kata Comey dalam sesi wawancara pertamanya sejak ia dipecat pada Mei tahun lalu.

Komentar Comey merupakan perang retorika terbaru dengan Trump setelah sebelumnya Presiden AS dalam media sosial Twitter menyebut Comey sebagai belut yang amat licin dan sepatutnya mendekam di penjara.

Comey diwawancara ABC News terkait rencana peluncuran buku memoarnya yang berjudul A Higher Loyalty: Truth, Lies and Leadership yang akan resmi terbit pada Selasa (17/4). Isi memoar itu soal interaksi Comey dengan Presiden Trump.

Dalam penjabarannya, Comey mengungkapkan bagaimana Trump memperbincangkan dan memperlakukan kaum perempuan secara tak manusiawi serta secara konstan berbohong mengenai masalah sepele atau besar dan meengharapkan warga AS mempercayai kebohongannya.
"Ada nilai-nilai yang patut dihormati. Presiden AS ini sama sekali mewakili nilai-nilai yang dianut negara kita," imbuh Comey.

Tak hanya mengeluhkan isu moral, Comey juga menyebut pemerintahan pimpinan Trump menghadapi dilema etik yang amat serius. "Tantangan dari presiden ini yaitu ia akan menodai setiap orang di sekitarnya," ucap mantan ketua FBI itu. "Yang perlu diperhatikan yaitu seluas dan sejauh apa noda itu akan mempengaruhi misi Anda untuk melindungi dan melayani negara kita?" tegas Comey.

Picu Kemarahan

Dalam buku memoarnya, Comey menulis Trump sebagai orang yang tak jujur, egois, bertingkah layaknya bos gangster, serta mendesak agar mematuhi janji-janjinya. Komentar ini kemudian memicu kemarahan Trump. "Saya tak mengenal sama sekali orang ini. Ia mengumbar kebohongan lagi dari banyak kebohongannya. Buku memoarnya berisi pandangan yang sempit dan hanya kabar bohong," cuit Trump lewat akun media sosial Twitter.

Tak hanya itu, Presiden Trump juga mengatakan Comey ceroboh dalam menyidik kasus penggunaan akun email pribadi Hillary Clinton saat menjabat Menteri Luar Negeri AS. Dalam skandal penggunaan akun email pribadi Hillary, diduga ada informasi dari email itu telah diretas oleh Russia yang bisa dipergunakan untuk mempengaruhi hasil pilpres AS 2016.

Comey dipecat ketika FBI sedang menyelidiki dugaan hubungan antara tim kampanye kepresidenan Trump 2016 dengan intervensi Russia dalam pemilu AS. Russia sendiri membantah telah mencampuri urusan pemilu AS dan Trump juga membantah telah berkolusi atau melakukan aktivitas yang tidak layak.

AFP/Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Antara

Komentar

Komentar
()

Top