Ekosistem Kendaraan Listrik di Dalam Negeri Harus Segera Dibangun
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa
Analisis IESR menunjukkan kendaraan listrik mengeluarkan emisi 7 persen lebih sedikit dan biaya operasional per kilometer (km)-nya 14 persen lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak. Namun, ketersediaan model kendaraan listrik yang terbatas, infrastruktur yang minim serta investasi awal yang tinggi, membuat masyarakat enggan beralih ke kendaraan listrik.
Pasokan Kendaraan
Peneliti Kebijakan Lingkungan IESR yang juga merupakan salah satu penulis IEVO 2023, Ilham RF Surya menilai pemerintah perlu melihat aspek pasokan (supply) dari industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan tidak hanya permintaan (demand) masyarakat saja.
"Insentif potongan pajak bagi mobil listrik dan tujuh juta rupiah bagi motor listrik sudah tepat, namun eligibilitas merek (brand) mobil atau motor apa saja yang bisa menjadi penerima insentif harus diperhatikan. Pemberian insentif ini harus dikaitkan dengan pengembangan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hanya brand dengan kandungan TKDN tertentu yang boleh memperoleh insentif tersebut," ucap Ilham.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya