Ekonomi Nasional Tergerus Rp1.356 T
SRI MULYANI INDRAWATI, Menteri Keuangan
Kemudian juga realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020 sebesar 579,8 triliun rupiah yang menjadi salah satu faktor belanja negara tahun lalu mencapai 2.589,9 triliun rupiah.
Di sisi lain, pendapatan negara tahun lalu terkontraksi 16 persen dengan realisasi turun mencapai 312,8 triliun rupiah, sedangkan untuk penerimaan perpajakan sendiri terkontraksi hingga 16,9 persen (yoy). "APBN sebagai instrumen utama yang melakukan countercyclical agar tidak merosot ke bawah," ujarnya.
Dia melanjutkan, berbagai hal itu menyebabkan defisit melebar hingga 6,1 persen. Tahun depan, pemerintah menetapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan akan mencapai 4,51-4,85 persen terhadap PDB atau 808,2-879,9 triliun rupiah.
"Dengan defisit yang masih 4,5 persen sampai 4,8 persen maka pembiayaan 2022 akan terus dijaga secara prudent," kata Menkeu.
Sri Mulyani merinci postur makro fiskal 2022, meliputi target pendapatan negara 1.823,5-1.895,4 triliun rupiah atau 10,18-10,44 persen terhadap PDB. Sementara untuk belanja negara ditetapkan mencapai 2.631,8-2.775,3 triliun rupiah atau 14,69-15,29 persen terhadap PDB.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya