Ekonomi Memburuk, Perempuan Afghanistan Kehilangan Pekerjaan
Sohaila Noori, 29 tahun, pemilik usaha garmen, berpose di tempat usahanya di Kabul, Afghanistan, pada 15 Januari lalu.
KABUL - Di sebuah tempat usaha garmen kecil di Kabul, Afghanistan, perempuan pengusaha Sohaila Noori, 29 tahun, mengawasi 30 pekerjanya yang sedang menjahit kerudung, gaun dan pakaian bayi.
Beberapa bulan lalu, sebelum milisi Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus, dia mempekerjakan 80 orang, kebanyakan perempuan, di tiga tempat usaha yang berbeda.
"Dulu, kami punya banyak pekerjaan," kata Noori, yang bertekad menjaga usahanya tetap jalan agar bisa mempekerjakan kaum perempuan sebanyak mungkin.
"Kami menerima beberapa kontrak, dapat membayar gaji dengan mudah kepada penjahit berpengalaman dan pekerja lain, tapi kini kami tak punya kontrak," imbuh dia.
Ketika ekonomi Afghanistan jatuh ke dalam krisis, miliaran dollar bantuan dan cadangan dihentikan dan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, pengusaha seperti Noori berjuang agar bisnisnya tetap hidup.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya