Ekonomi Kehilangan Daya Pacu

JAKARTA - Laju inflasi pada Agustus lalu melambat dari bulan sebelumnya. Kondisi tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa perekonomian nasional kehilangan daya pacunya di pertengahan kuartal ketiga tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus lalu sebesar 0,03 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm), di bawah capaian pada Juli lalu sebesar 0,08 persen. Dengan terjadinya inflasi pada Agustus lalu, maka inflasi tahun kalender Januari sampai Agustus sebesar 0,84 persen dan tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,59 persen.

Kelompok pengeluaran pendidikan memiliki kontribusi besar, sekitar 0,07 persen, dalam mendorong terjadinya inflasi pada Agustus 2021. Namun, di sisi lain, pengeluaran untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,32 persen (mtm) pada Agustus 2021.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, mengatakan kelompok pengeluaran tersebut memberikan andil sebesar 0,08 persen terhadap deflasi. "Dari empat subkelompok makanan, minuman, dan tembakau, satu subkelompok mengalami deflasi dan tiga lainnya mengalami inflasi," ungkap Setianto melalui keterangan pers virtualnya, Rabu (1/9).

Dia menjelaskan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok pangan, yang mencatat deflasi sebesar 0,48 persen mtm. "Komoditas yang dominan memberikan andil kepada deflasi adalah komoditas cabai rawit sebesar 0,05 persen, serta daging ayam ras dan cabai merah yang masing-masingnya memberikan andil 0,04 persen," sebutnya.
Halaman Selanjutnya....