Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
IKN Nusantara

Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,85 Persen Berkat IKN

Foto : antara
A   A   A   Pengaturan Font

SAMARINDA - Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur ( Kaltim) menyatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berdampak positif bagi perekonomian daerah, salah satunya terbukti di provinsi ini dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,85 persen pada triwulan II 2024.

"Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 5,85 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan regional Kalimantan dan nasional," ujar Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Jumat (11/10).

Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85 persen ini dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 214,64 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai 141,34 triliun rupiah.

Menurutnya, kinerja ekonomi ini utamanya didorong oleh sektor konstruksi dari sisi lapangan usaha, sejalan dengan berlanjutnya pembangunan di IKN dan pertumbuhan investasi yang mendorong ekonomi Kaltim dari sisi pengeluaran.

Sementara untuk lapangan usaha pertambangan dan ekspor sedikit melambat di triwulan II 2024, akibat perlambatan produksi batu bara seiring curah hujan yang tinggi, termasuk turunnya permintaan batu bara dari negara mitra dagang utama seperti China.

Sehari sebelumnya, saat BI Kaltim menggelar Temu Responden 2024 yang mengusung tema "Peluang dan Tantangan Investasi di Provinsi Kaltim di Tengah Dinamika Global", ia juga mengatakan turunnya permintaan batu bara dari China akibat peningkatan pasokan batu bara domestik negara tersebut.

Sejalan dengan ekonomi Kaltim yang kuat, lanjutnya, investasi di Kaltim juga cukup menjanjikan, terlihat dari cukup tingginya peringkat realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Kaltim.

"Hingga semester I 2024, PMDN yang masuk ke Kaltim sebesar 24,4 triliun rupiah, berada di tingkat 5 secara nasional, sedangkan penanaman modal asing yang masuk ke Kaltim sebesar 589 juta dollar AS, berada di tingkat 15 secara nasional," ujar Budi.

Dalam acara yang dibuka Budi tersebut dihadiri 170 tamu undangan, terdiri dari perwakilan instansi vertikal, organisasi pemerintahan daerah (OPD), akademisi, serta seluruh korporasi di wilayah kerja BI Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi responden survei ekonomi.

Seperti diketahui, Ibu kota baru dirancang sebagai episentrum baru. Dengan mendirikan ibu kota baru berarti ada pembangunan dan pengembangan wilayah baru melalui perubahan struktur ruang wilayah nasional. Yang kemudian mengerucut pada dibangunnya Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Pembangunan IKN tahap pertama yang berfokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan telah mulai menciptakan pertumbuhan ekonominya sendiri di Kawasan Nusantara dan sekitarnya.

Pertumbuhan ekonomi di Kawasan Nusantara dan sekitarnya yang pada tahun 2023 tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi di Indonesia sebesar 5,05 persen (year-on-year), yakni Balikpapan 6,5 persen, Samarinda 8,6 persen, Kutai Kartanegara 5,1 persen dan Penajam Paser Utara 29,8 persen.

Untuk Balikpapan didominasi oleh sektor industri pengolahan (47,3 persen), Samarinda sektor konstruksi (23,1 persen), Kutai Kartanegara sektor pertambangan dan penggalian (62,5 persen) dan Penajam Paser Utara (40,3 persen).

Roda ekonomi di sektor properti untuk wilayah-wilayah sekitar IKN juga mulai bergerak dengan permintaan tertinggi berdasarkan tipe properti rumah tapak didominasi oleh dua kota yakni Balikpapan (69,1 persen) dan Samarinda (48,1 persen).

Sedangkan untuk properti tanah didominasi Kabupaten Kutai Kartanegara (76,5 persen) dan Penajam Paser Utara (86,2 persen). Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top