Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perekonomian

Ekonomi Jabar Triwulan III Tumbuh 5,58%

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) pada triwulan IV tahun 2018 diprediksi akan lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Bahkan hingga akhir tahun, pertumbuhan diprediksi masih di atas nasional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Doni P. Joewono mengatakan pada triwulan III pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 5,58 persen, dibawah triwulan II, namun dengan sejumlah indikator yang ada, pertumbuhan triwulan IV akan jauh lebih baik dari triwulan II dan III.

"Prediksi pertumbuhannya akan mencapai 5,6 hingga 5,7. Lebih baik dari triwulan III," ujarnya.

Sejumlah indikator pertumbuhan yang baik menurutnya antara lain akan tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, seiring meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Iiburan akhir tahun. Persiapan menjelang Pemilihan Umum tahun 2019 juga turut mendorong konsumsi baik swasta maupun pemerintah.

Dari sisi lapangan usaha, kinerja industri pengolahan diperkirakan juga terdorong oleh permintaan domestik yang meningkat. Di sisi lain, masih ada potensi ekspor khususnya ke Amerika Serikat seiring perbaikan ekonomi AS yang terus berlanjut.

"Kinerja perdagangan juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan permintaan masyarakat menjelang akhir tahun yang juga meningkat," tambahnya.

Menurutnya penyelenggaraan Pilkada serentak di 16 Kabupaten dan Kota di Jabar mendorong peningkatan konsumsi. Selain itu, penyelenggaraan Asian Games untuk beberapa cabang olahraga yang diselenggarakan di Jawa Barat turut memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2018.

Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi pendorong utama tumbuhnya ekonomi Jawa Barat. Hal itu untuk memenuhi permintaan domestik yang cukup tinggi di tahun 2018.

Selain itu, sektor konstruksi pun diperkirakan meningkat baik konstruksi yang berasal dari proyek pemerintah maupun untuk kebutuhan residensial. Tingginya pertumbuhan kredit perumahan di tengah relaksasi ketentuan LTV diperkirakan akan berdampak positif terhadap peningkatan lapangan usaha tersebut.

"Pola musiman setiap akhir tahun ada permintaan meningkat, perdagangan membaik dan belanja pemerintah juga meningkat. Juga akan ada penyelesaian proyek nasional multi years di Jabar seperti jalan tol," tegasnya.

Baca Juga :
Peluncuran Produk

Di sisi lain, menurutunya perlu kewaspadan ekstra terkait inflasi yang terjadi di Jabar. Sebab ternyata inflasi Jabar Januari hingga Oktober paling tinggi secara nasional yakni sebesar 3,48 persen. Dengan target inflasi 3,5 plus minus 1 persen, angka tersebut sudah cukup mengkhawatirkan. tgh/E-9


Redaktur : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top