Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja 4 Tahun Jokowi-JK

Ekonomi Indonesia Dikelola Secara Hati-Hati

Foto : isitmewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Di tengah kondisi ekonomi dunia yang tengah bergejolak, kondisi perekonomian Indonesia secara umum berada dalam kondisi baik. Pasalnya, kondisi ekonomi dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian.


Demikian disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam acara diskusi evaluasi 4 tahun kinerja pemerintahn Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bertajuk "Membangun Manusia Indonesia, Menuju Negara Maju", di Jakarta, Selasa (23/10).


"Dalam kurun empat tahun kondisi ekonomi dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian. Pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran 5 persen dan terus meningkat. Pada 2014, ekonomi tumbuh 5,02 persen, semester 1 pada 2018 telah mencapai 5,17 persen," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya.


Angka pengangguran juga turun menjadi 5,13 persen hingga Februari 2018. Seiring itu, juga telah terserap 8,7 juta angkatan kerja.


Selain itu, inflasi kata Moeldoko juga terkendali. Tingkat inflasi turun menjadi 2,88 persen di September 2018.

Baca Juga :
Harga Naik


"Stabilitas harga terkendali ,menjaga daya beli masyarakat dan memberi ruang gerak usaha," tuturnya.


Indikator lainnya jelas Moeldoko yakni angka kemiskinan yang menurun. Jika pada 2014 tingkat kemiskinan 10,96 persen, maka pada Maret 2018 berada di angka 9,82 persen.
"Penurunan gini rasio tercatat 0,389 di Maret 2018, dari semula 2014 sebesar 0,414 persen," tuturnya.


Keuangan negara pun jelasnya terkendali di mana APBN ekspansif, namun defisit terjaga di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Utang pemerintah dikelola dengan baik dan dialokasikan untuk belanja produktif," katanya.


Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam kesempatan itu mengatakan selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK, fundamental ekonomi makro Indonesia sehat dan kuat.


Kendati demikian, dia mengakui bahwa tetap ada tantangannya, yaitu pertumbuhan ekonomi dari tahun 2014 - 2017 itu meningkat tapi memang pelan-pelan.


"Sekarang sampai semester 1, pertumbuhan 5,17 persen. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui bahwa perekonomian kita membaik ," katanya.


Lebih jauh dari itu, masih menurut Menko Darmin, indikator-indikator yang lebih dalam dari sekedar pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat kemiskinan yang menurun menjadi 9,82 persen.


"Rasio gini juga membaik yaitu sekitar 7-8 tahun terakhir. Angkanya adalah 0,389. Tingkat pengangguran juga posisi terbaik, konsisten menurun yaitu 5,13 persen," kata Darmin. bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top