Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi Perekonomian I Pertumbuhan di Kuartal III-2020 Diupayakan Positif agar Tidak Resesi

Ekonomi Diperkirakan Baru Pulih Kuartal I-2022

Foto : Sumber: BPS, Kemenkeu – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

"Dari sudut pandang makroekonomi, Kementerian Keuangan melihat pentingnya menstimulus sektor-sektor ekonomi, khususnya Produk Domestik Bruto (PDB), seperti sektor konsumsi rumah tangga dan investasi dari sisi pengeluaran serta sektor industri pengolahan dan perdagangan berdasarkan lapangan usaha," kata Fajar.

Relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah dimulai sejak minggu kedua Juni 2020 diakui memang untuk kembali menggerakkan aktivitas ekonomi nasional, mulai dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Pada tahap implementasi, kata Fajar, dana stimulus yang dialokasikan khusus untuk BUMN, efeknya tidak secepat yang dibayangkan. "Saya pribadi beranggapan efeknya mungkin baru terjadi paling cepat di akhir tahun 2020 atau di akhir triwulan keempat 2020," kata Fajar.

Dengan relaksasi PSBB, dia yakin ekonomi tahun ini setidaknya mampu tumbuh positif meskipun hanya 0 persen, namun untuk kuartal II-200 sudah pasti akan negatif di kisaran minus 3-5 persen.

"Itu pun bisa lebih parah jika PSBB diberlakukan hingga September 2020. Indonesia bisa resesi kalo itu dilakukan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II dan III akan negatif," tutup Fajar. uyo/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Djati Waluyo

Komentar

Komentar
()

Top