Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kawasan Regional

Ekonomi Asean-6 Diperkirakan Tumbuh 4,7%

Foto : ISTIMEWA

Association of Southeast Asian Nations (Ase­an)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - DBS Macro Research memprediksi perekonomian Asean-6 akan pulih dan tumbuh 4,7 persen secara tahunan pada 2024, setelah melambat 4,2 persen pada 2023. Peningkatan kembali pertumbuhan itu didukung siklus penjualan barang elektronik yang sudah mencapai titik terendah dan pulihnya sektor pariwisata.

Ekonom Senior DBS Bank, Radhika Rao, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, baru-baru ini, mengatakan Asean-6, menurut riset DBS, merujuk pada enam negara anggota pendiri Association of Southeast Asian Nations (Asean), yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

DBS Macro Research juga memperkirakan pemulihan perjalanan internasional dan pariwisata terus berlanjut pada 2024 namun lebih moderat. Di sisi lain, inflasi di Asean-6 diperkirakan menurun sepanjang 2023. Secara umum, inflasi akan terkendali sesuai target khususnya negara yang menetapkan jangkar inflasi.

"Makanan dan bahan bakar sama-sama menyumbang setidak-tidaknya 50-60 persen ke keranjang inflasi harga konsumen akan menjadi kunci bagi dinamika inflasi regional," kata Radhika.

Dia juga menyoroti tiga faktor penting yang akan mempengaruhi kebijakan Asean pada 2024, yaitu inflasi domestik, stabilitas keuangan, dan prospek kebijakan global.

"Pengetatan moneter proaktif, yang dimulai pada 2022 dan berakhir pada 2023, membantu menjaga ekspektasi inflasi regional dan menahan dampak susulan dari gangguan pasokan," kata Radhika.

Di kawasan, Radhika mengungkapkan dampak tertunda dari pengetatan moneter kumulatif kemungkinan akan terus menahan tekanan inflasi inti dan mendorong stabilitas harga.

Pada kesempatan terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Miguel Angel Esquivias, mengatakan sektor pariwisata turut berperan dalam pemulihan perekonomian Asean termasuk Indonesia, seiring pemulihan daya beli, peningkatan integrasi kawasan, dan adanya persaingan harga yang dapat menarik minat wisatawan.

"Arus bebas barang, jasa, dan modal yang lebih terintegrasi berdasarkan Asean Free Trade Agreement secara signifikan mendukung mobilitas wisatawan di kawasan. Pariwisata intra-regional telah berkembang lebih cepat dibandingkan perjalanan ekstra-regional, hal ini menunjukkan dampak positif dari upaya integrasi regional," kata Miguel.

Selain itu, daya saing harga juga menarik lebih banyak wisatawan asing, mengingat harga yang kompetitif di kawasan Asean, ini dapat menyebabkan arus masuk wisatawan yang lebih besar ke Asean, yang mencerminkan efek substitusi.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, YB. Suhartoko, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 ini tidak akan jauh berbeda dengan 2023, sekitar 5-5,2 persen.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top