Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penghematan Produksi

Efisiensi Energi oleh Industri Hijau Rp1,8 Trilliun

Foto : istimewa

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah mengakui industri hijau turut berperan aktif terhadap komitmen global mengurangi emisi. Karenanya, pemerintah berharap agar semakin banyak industri yang mengedepankan circular economy sehingga nilai efisiensi semakin meningkat.

"Dengan adanya penghematan pemakaian energi dan air, maka hal ini sekaligus membantu komitmen Indonesia dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen atas usaha sendiri, atau 41 persen dengan bantuan dari luar pada 2030," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau dan Penyerahan Sertifikat Industri Hijau Tahun 2018 di Jakarta, Rabu (12/12).

Berdasarkan hasil penghitungan, total nilai penghematan energi oleh 143 perusahaan penerima penghargaan industri hijau pada 2018 sebesar 1,8 triliun rupiah, sementara penghematan konsumsi air sebesar 27 miliar rupiah.

Penghematan tersebut, lanjut Airlangga, sebagai bentuk dukungan Kemenperin untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Sebab, program pengembangan industri dengan menerapkan prinsip industri hijau dilakukan melalui perbaikan efisiensi dan efektivitas produksi dengan pendekatan no cost dan low cost.

Tujuannya untuk memberikan dorongan agar industri dalam negeri dapat menjadi industri ramah lingkungan dengan memperhatikan teknologi yang bisa lebih efisien dan efektif dalam menggunakan sumber daya alam, bahan baku, energi, dan air. "Dengan demikian, mendorong industri bertransformasi menuju berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi," paparnya.

Kemenperin bertekad untuk terus mendorong sektor industri manufaktur di Indonesia agar semakin meningkatkan kegiatan terkait dengan circular economy. Sebab, hal ini mampu mendukung implementasi standar keberlanjutan sesuai program prioritas di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Pada era industri 4.0, penerapan industri hijau menjadi bagian program digitalisasi ekonomi. Pasalnya, dapat meningkatkan efisiensi produksinya dan menghasilkan produk berdaya saing.

Berperan Aktif

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin, Ngakan Timur Antara menyampaikan pemerintah berperan aktif membantu Indonesia mencapai SDGs.

"SDGs merupakan hasil kesepakatan 193 negara anggota PBB yang melibatkan partisipasi masyarakat sipil serta pelbagai pemangku kepentingan, sehingga tidak mengherankan jika SDGs membidik masalah-masalah secara lebih beragam dan mendalam," terang Ngakan. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top