Duterte Ancam Penjarakan Warga yang Tolak Divaksin
VAKSIN COVID-19 I Presiden Filipina Rodrigo Duterte memegang sebotol vaksin Covid-19 Sinovac, yang tiba pertama di negara itu, di Pangkalan Udara Villamor, Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, Minggu (28/2).
MANILA - Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan warga yang menolak untuk divaksin Covid-19. Ini disampaikan karena Filipina sedang memerangi salah satu wabah terparah Asia, dengan lebih dari 1,3 juta kasus dan 23.000 kematian.
"Anda pilih, vaksin atau saya akan menjebloskan Anda ke penjara," kata Duterte melalui pidato Senin (21/6), menyusul laporan rendahnya pendaftar vaksinasi di sejumlah lokasi di ibu kota Manila.
Pernyataan Duterte bertentangan dengan pejabat pemerintah yang mengatakan bahwa meski masyarakat diminta untuk bersedia divaksin, namun itu bersifat sukarela. "Jangan salah paham, terjadi krisis di negara ini. Saya hanya jengkel dengan warga Filipina yang tidak mengindahkan pemerintah," kata Duterte.
Hingga 20 Juni, otoritas Filipina telah menyuntikkan dosis lengkap kepada 2,1 juta orang, memperlambat progres menuju target pemerintah untuk memvaksin hingga 70 juta orang tahun ini. Tercatat 110 juta penduduk di negara Asia Tenggara tersebut.
Pendekatan Tegas
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya