Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek 2022

Dunia Industri Pasang Target Optimistis

Foto : ISTIMEWA

NAIKKAN TARGET | Sejumlah mekanik melakukan cek rutin di bengkel pusat Isuzu, di Sunter, Jakarta, Rabu (2/2). Pada 2022, IAMI naikkan target ekspor mobil Isuzu menjadi 6.486 unit dari 5.005 unit pada 2021, sementara untuk pasar domestik Elf, Giga dan Traga juga dipatok lebih baik ketimbang 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Industri otomotif di Tanah Air tahun ini diperkirakan memiliki prospek makin membaik dibandingkan periode sebelumnya seiring pemulihan ekonomi dalam negeri meskipun masih dibayangi risiko penyebaran Covid-19 varian Omicron. Karenanya, pelaku industri otomotif memasang target bisnis cukup agresif tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis ekonomi triwulan I-2022 tumbuh lebih tinggi daripada triwulan I-2021 meskipun dibayangi Covid-19 varian Omicron, karena karakternya yang berbeda dari varian Delta, sudah masifnya vaksinasi, dan masih berlangsungnya ekonomi.

Optimisme serupa juga disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyebut industri pengolahan nonmigas di tanah air masih menunjukkan geliatnya pada awal 2022. Hasil survei IHS Markit menunjukkan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia Januari lalu di level 53,7, lebih baik dari Desember 2021 di level 53,5. "Kabar baik ini merupakan sinyal atau indikator bahwa pelaku industri makin optimistis terhadap kondisi ekonomi saat ini," kata Menperin.

Bagi pelaku industri, optimisme tersebut diindikasikan dengan memasang target agresif tahun ini. Vice President Director PT IAMI Jap Ernando Demily mengungkapkan pihaknya menatap 2022 dengan penuh optimisme. Isuzu Astra percaya pasar otomotif di Indonesia akan kembali tumbuh dari berbagai faktor sehingga industri otomotif kembali bisa bergairah.

"Untuk segmen kendaraan niaga sendiri, kami percaya sektor-sektor industry seperti komoditas sawit, batu bara, logistik,cold chain, hingga kurir juga masih akan bertumbuh. Ini yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan bisnis kami. Selain itu, implementasi regulasi EURO4 pada April 2022 akan membawa dampak postif secara langsung ke lingkungan, dan tidak langsung juga ke bisnis kendaraan niaga," tutur Ernando dalam media gathering secara virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu (2/2).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top