Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
FFB 2018

Dukung Film sebagai Komoditas Industri Kreatif

Foto : dok.FFB 2018
A   A   A   Pengaturan Font

Festival Film Bandung (FFB ) 2018 kembali diselenggarakan di kota kelahirannya, Bandung. Sebelumnya, tahun lalu, penyelenggaraan FFB sempat hijrah ke Jakarta.

Mengambil tema The Flower Power, para artis yang mendapatkan nominasi sebelumnya melakukan pawai keliling Kota Bandung untuk kemudian mengikuti proses pengumuman pemenang di Gedung Sate Bandung.

"Selanjutnya FFB ini akan terus dilanjutkan di Bandung, kota kembang, kota lahirnya FFB," ujar Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang didaulat membuka FFB dan ikut mengumumkan salah satu pemenangnya.

Ia mengatakan sedikit kecewa ketika FFB tahun lalu berlangsung di Jakarta. Ia bertekad FFB harus menjadi unggulan di Jabar setiap tahunnya dan secara nasional, jadi Top Of Mind para industri film.

"Sehingga Insyaallah mulai tahun depan secara permanen harus terus di Bandung dengan dukungan resmi dari Pemprov Jabar," katanya.

Kang Emil - sapaan akrab Ridwan Kamil - bertekad akan mendukung produksi film sebagai salah satu komoditas industri kreatif. Dengan harapan, film dapat menjadi alat ampuh dalam mempromosikan potensi daerah, khususnya di bidang pariwisata.

"Ini semangatnya sama dengan visi Jabar sebagai provinsi pariwisata, deal-nya saya permudah urusan perizinan syutingnya, tapi tolong promosikan pariwisata- pariwisata di Jabar," ujarnya.

FFB 2018, juga untuk pertama kalinya diselenggarakan di pelataran Gedung Sate. Sebelumnya FFB diselenggarakan di Monuman Perjuangan rakyat Jabar, yang lokasinya tidak jauh dari Gedung Sate. Tahun ini cukup unik, sebab jika biasanya pagelaran FFB selalu malam hari, akhir pekan lalu, Sabtu (24/11), diselenggarakan siang hingga sore hari.

Rangkaian FFB sendiri sudah dilakukan sejak awal 2018. Diantaranya nobar, diskusi, dan pelatihan di kampus-kampus dan di komunitas film. Jim Adhi Limas (Jim Lim), aktor Indonesia, dan salah seorang pendiri Studiklub Teater Bandung (STB) yang sejak 1960-an bermukim di Prancis dan menjadi aktor film dan teater di sana. Ia menjadi narasumber pada diskusi-diskusi yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia.

Pada 3 Januari 2018, FFB menggelar acara Ngobrol Film bersama Jim Adhi Limas yang berlangsung di Bandung Creative Hub Bandung. Kemudian menggelar Nobar dan diskusi film Cek Toko Sebelah, menghadirkan pemainnya Awwe dan Hemawan Yoga.

Yang tak kalah menariknya adalah aktor Epy Kusnandar yang terkenal dengan perannya sebagai Kang Mus di sinetron Preman Pensiun, memberi materi pada kegiatan "Pelatihan Seni Peran" pada 8 November 2018 ini diikuti tak kurang dari 40 orang peserta.

FFB menentukan film dan narafilm terpuji, serta sinetron dan narasinetron terpuji, yang diamati para pengamat FFB selama setahun ini (awal 2017 sampai akhir Agustus 2018). Ada 137 judul fllm nasional, 67 Serial TV (sinetron) dan 365 Film Televisi (FTV), serta 213 judul fllm impor yang diamati dan dinilai FFB, yang pada akhirnya menghasilkan beberapa nomine dari berbagai kategori. tgh/R-1

Sultan Agung Menjadi Jawara

Ratusan judul film, aktor dan aktris telah mendapat penilaian dari FFB. Film Sultan Agung akhirnya menjadi jawara karena memenangkan empat nominasi bergengsi. Yakni didaulat sebagai Film Bioskop Terpuji.

Film produksi Mooryati Soedibyo Cinema & Dapur Film ini juga berhasil menyabet penghargaan Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop dengan aktornya Ario Bayu. Dua penghargaan lainnya adalah Penulis Skenario Terpuji Film Bioskop atas nama Irfan Ismail dan Penata Artistik Terpuji Film Bioskop atas nama Edy Wibowo.

Sementara Sutradara Terpuji Film Bioskop diberikan kepada Hanung Bramantyo untuk film The Gift, produksi Seven Sunday Films. Marsha Timothy memenangkan penghargaan Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop lewat film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, produksi Cinesurya & Kaninga Pictures.

"Ini penghargaan pertama saya di FFB, sungguh senang sekali," ujarnya di stan khusus wawancara usai menerima piala FFB.

Ia mengaku tidak menyangka karena ini merupakan pertama kali masuk nominasi FFB. Menurutnya penghargaan ini akan menjadikan penyemangat dirinya menjadi lebih baik.

Perasaan kaget juga diakui Ario Bayu, yang dinobatkan sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop.

"Saya senang, terima kasih ke Mas Hanung yang telah mempercayai saya mainkan peran Sultan Agung. Ini penghargaan pertama kali saya di FFB. Ini untuk semua pelaku industri film, terutama untuk semua orang yang sedang berjuang. Piala ini untuk teman-teman yang masih berproses," ujarnya.

Sementara Marshanda menerima penghargaan Pemeran Wanita Terpuji Serial Televisi. Ia mengaku datang tidak berharap sama sekali untuk bisa menang. Namun sebenarnya pemenang serial televisi ini sudah bisa ditebak karena potongan sinetron yang dibintanginya terus ditayangkan selama proses gladi resik sebelum acara berlangsung. Ia pun mendedikasikan piala itu untuk anaknya.

FFB juga memberikan penghargaan Life Time Achievment Award kepada Ade Irawan dan Barry Prima. tgh/R-1

Kebangkitan Film Anak-anak

Film Koki-Koki Cilik, produksi MNC Pictures, menjadi film anak-anak satu-satunya yang berhasil mendapatkan apresiasi di FFB. Film ini menganugerahkan Morgan Oey sebagai Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop.

"Gak nyangka, sih. Dahsyat," ujarnya sambil melompat kegirangan.

Ini merupakan piala pertama FFB yang didapatinya. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada FFB yang memberikan perhatian kepada film anak-anak. Menurutnya , ini bisa menjadi kebangkitan kembali film anak-anak di Idnonesia.

"Penontonnya sudah 700 ribu orang sungguh di luar dugaan. Jadi ketagihan main film. Awalnya akan dianggap sulit bermain dengan anak-anak, menjaga mood mereka, tetapi ternyata tidak. Justru mereka asik-asik. Chef Agus dari Bandung juga sangat membantu saya memahami peran sebagai seorang chef," tegasnya.

Film Posesif mengantarkan Cut Mini memenangi penghargaan Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop. Nominasi ini dibacakan paling pertama pada helatan FFB di Halaman Gedung Sate Bandung.

"Semua mainnya bagus-bagus, yang jelas ini memberikan semangat kepada kami," ujar dia.

Sementara itu, Eza Gionino menjadi pasangan Marshanda di serial televisi, meraih penghargaan sebagai Pemeran Pria Terpuji Serial Televisi.
Eza Gionino berhasil mendapatkan piala, mawar putih dan sertifikat setelah bermain bagus dalam serial televisi berjudul Aku Bukan Ustadz, produksi MNC Pictures yang tayang di RCTI.

"Ini piala kedua saya. Nggak nyangga juga akhirnya dapat lagi dari FFB," ujarnya. tgh/R-1

Komentar

Komentar
()

Top