Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Duh! PHK Massal Lagi, 3.900 Karyawan IBM Siap-siap Nganggur

Foto : istimewa

Logo IBM.

A   A   A   Pengaturan Font

SAN FRANCISCO - Perusahaan teknologi asal AS, International Business Machines (IBM) Corp., mengumumkan akan memangkas sekitar 1,5 persen tenaga kerja globalnya, menyusul pemutusan hubungan kerja serupa oleh sejumlah perusahaan besar dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip The Straits Times, pengurangan di IBM akan mencapai 3.900 karyawan, kata kepala keuangan James Kavanaugh pada Rabu (25/1) dalam sebuah wawancara. Pemangkasan dilakukan pada pekerja yang tersisa setelah melepaskan unit Kyndryl dan Watson Health, dan pemangkasan ini akan merugikan perusahaan US$300 juta, katanya.

IBM masih akan mempekerjakan karyawan di "area dengan pertumbuhan lebih tinggi", kata Kavanaugh.

"Tidak seperti banyak perusahaan lain selama dua hingga 2,5 tahun terakhir yang mempekerjakan puluhan dan ribuan orang... kami memanfaatkan digitalisasi, otomatisasi AI (kecerdasan buatan), yang mendorong efisiensi, tetapi kami berkomitmen untuk merekrut untuk riset dan pengembangan yang dihadapi klien," ujarnya.

Perusahaan juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan pada pertengahan satu digit dengan mata uang konstan, lebih rendah dari yang dilaporkan tahun lalu yakni 12 persen, karena permintaan yang dipicu pandemi untuk digitalisasi bisnis membuat klien berhati-hati dalam menghadapi ketakutan resesi.

IBM pada Oktober lalu menandai kelemahan dalam pemesanan baru di Eropa Barat, sementara Accenture juga mencatat kelemahan dalam bisnis konsultasinya.Cognizant Technology Solutions pada November memangkas perkiraan tahun 2022 karena mundurnya kontrak.

Pendapatan cloud hybrid IBM naik 2 persen menjadi US$6,3 miliar pada kuartal yang berakhir 31 Desember. Total pendapatan mencapai US$16,69 miliar pada periode tersebut dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar US$16,4 miliar, menurut Refinitiv.

Perusahaan berusia 110 tahun yang menghasilkan lebih dari setengah pendapatannya di luar Amerika Serikat, mengharapkan dampak valuta asing yang netral pada bisnisnya tahun ini karena dolar AS melemah.Membukukan hit valuta asing lebih dari US $1 miliar selama kuartal keempat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top