Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dua Tempat Penting di Paris Jadi Lokasi Pembukaan Paralimpiade

Foto : Telegraph/Getty Images/Luis Robayo

Upacara pembukaan Paralimpiade akan kembali mengambil tempat-tempat terkenal di Paris.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Paris memilih jalan ikonik dan bersejarah, Champs-Elysees dan Place de la Concorde, untuk menjadi lokasi upacara pembukaan Paralimpiade Musim Panas pada hari Rabu (28/8).

Jalan bergengsi yang membentang melalui distrik ke-8 di sebelah barat pusat kota Paris ini dipenuhi kafe, istana, dan toko mewah serta menghubungkan Arc de Triomphe di barat dengan Place de la Concorde di timur dalam satu garis lurus.

Champs-Elysees

Puluhan ribu orang setiap hari memadati jalan raya sepanjang dua kilometer (satu mil) yang dipenuhi pepohonan dengan trotoar yang lebar ini.

Kota ini telah lama menjadi tempat perayaan dan pertemuan populer bagi orang Prancis.

Di sanalah pada tahun 1960 aktris Amerika Jean Seberg muncul dalam film gelombang baru legendaris karya Jean-Luc Godard "Breathless" yang menjual salinan New York Herald Tribune.

Pada hari Rabu, tempat ini akan menjadi tempat parade populer, terbuka untuk umum, melibatkan lebih dari 180 delegasi dan 4.400 atlet para-olimpiade dari seluruh dunia.

Prancis telah merayakan dua kemenangan Piala Dunia sepak bola di sana, parade militer tradisional pada 14 Juli, hari libur nasional Hari Bastille, dan balap sepeda Tour de France berakhir di sana.

Ratusan ribu warga Paris dan turis berkumpul di sana untuk merayakan Malam Tahun Baru.

Yang tadinya merupakan ladang dan tanah terlantar, jalan tersebut mulai terbentuk ketika perencana kota Louis XIV pertama kali menghubungkan Louvre dengan Taman Tuileries pada pertengahan abad ke-17.

Di salah satu ujung jalan terdapat Arc de Triomphe, yang dibangun atas perintah Kaisar Prancis Napoleon dan kini dibangun untuk menghormati para pahlawan Prancis yang gugur dalam perang, dan diresmikan pada tahun 1836.

Pemimpin Perang Dunia II Prancis, Jenderal Charles de Gaulle, memilihnya, tentu saja, karena kepulangannya yang penuh kemenangan dari pengasingan pada tanggal 26 Agustus 1944, setelah Pembebasan Paris dari Nazi.

Namun, jalan raya bergengsi itu juga diwarnai kerusuhan. Polisi menggunakan gas air mata, peluru karet, dan meriam air saat demonstran antipemerintah "rompi kuning" pada tahun 2018 menyerang Arc de Triomphe dan menjarah toko-toko.

Namun, karena banyaknya toko-toko dan bioskop bersejarah yang tutup di sepanjang jalan tersebut akibat naiknya harga sewa dan turunnya penjualan, penduduk setempat secara bertahap meninggalkan Champs-Elysees karena khawatir tempat itu terlalu berisik, kotor, dan mahal.

Dengan simbol Paris yang terkenal lainnya, Menara Eiffel yang menjulang di seberang Sungai Seine, nama tersebut merupakan bahasa Prancis untuk Lapangan Elysian, surga bagi para pahlawan yang telah tiada dalam mitologi Yunani.

Place de la Concorde

Di ujung lain, Place de la Concorde, alun-alun terbesar di Paris, akan menjadi tempat parade resmi bagi pemegang tiket Paralimpiade, selain protokol dan rangkaian artistik.

Alun-alun ini punya masa lalu yang berdarah: dulunya dikenal dengan nama "Place de la Revolution", tempat ini merupakan tempat eksekusi dan pemenggalan kepala (secara harfiah) di sana selama Revolusi Prancis.

Raja Louis XVI dan istrinya Marie-Antoinette terkenal karena dipenggal di sana pada tahun 1793 selama Pemerintahan Teror menyusul Revolusi 1789.

Nama pesawat itu diubah menjadi Concorde setelah Revolusi Juli 1830.

Saat ini, alun-alun yang indah di tepi Sungai Seine ini ditandai oleh obelisknya yang besar, salah satu dari sepasang obelisk yang awalnya didirikan oleh Ramses II di luar kuil di Luxor, Mesir, pada abad ke-13 SM. Obelisk ini dihadiahkan kepada Paris pada tahun 1830.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top