Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dua Petenis Nomor Satu Dunia Tumbang

Foto : Glyn KIRK / AFP

Iga Swiatek

A   A   A   Pengaturan Font

MONTREAL - Dua petenis nomor satu dunia, Alcaraz dan Iga Swiatek, bertumbangan. Jessica Pegula sukses mengandaskan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek dalam laga semifinal, Minggu (13/8). Hujan kemudian membuat petenis Amerika Serikat itu harus menunggu untuk mengetahui lawannya di final WTA Montreal Open.

Sedangkan di tempat berbeda, petenis nomor satu dunia sektor putra, Carlos Alcaraz, juga tersingkir di perempat final ATP Toronto Masters karena dikalahkan petenis Amerika, Tommy Paul. Ini mengakhiri 14 kemenangan beruntun petenis Spanyol itu. Alcaraz kalah dengan skor 6-3, 4-6, 6-3.

Unggulan teratas Alcaraz tidak dapat melepaskan diri dari performa buruk yang melanda sepanjang pekan. Ini berbahaya karea sebentar lagi dia harus mempertahankan gelar US Open dua pekan ke depan. "Saya menyadari bermain tidak bagus di semua pertandingan. Saya harus kembali berlatih keras untuk menjadi lebih baik," kata Alcaraz.

Unggulan keempat Pegula memanfaatkan penampilan penuh kesalahan Swiatek dari Polandia untuk merebut kemenangan 6-2, 6-7 (4/7), 6-4 dalam waktu 2 jam 30 menit. Namun, hujan lebat di wilayah Montreal menghentikan pertandingan semifinal kedua antara unggulan ketiga Elena Rybakina dari Kazakhstan dan unggulan ke-15 Liudmila Samsonova.

Rybakina juga mengalami penundaan karena cuaca buruk sebelum merebut tempat di semifinal. Dia dan Samsonova sekarang akan menghadapi pertandingan yang melelahkan dengan Pegula yang memiliki cukup istirahat. Dia menunggu di final. "Rasanya luar biasa," ujar Pegula setelah menang atas Swiatek. "Tidak ada cara yang lebih baik untuk mendapatkannya. Itu pertandingan yang sulit. Saya merasa seperti memegang kendali," sambungnya.

Tetapi, seperti yang dilakukan petenis nomor satu dunia dan seorang juara, dia memainkan tenis yang sangat hebat di akhir set kedua dan ketiga. Di sisi lain, juara bertahan Prancis dan AS Open, Swiatek akan menyesali penampilan buruk yang membuatnya kalah. Set pertama yang menegangkan dibuka dengan lima break service berturut-turut, sebelum Pegula akhirnya berhasil bertahan untuk memimpin 4-2. Swiatek terus kesulitan dengan servisnya di game berikutnya, dan Pegula segera unggul 0-40.

Meskipun Swiatek berjuang untuk menyamakan kedudukan saat melakukan deuce, dia kembali mendapat masalah, melakukan pukulan forehand yang melebar saat break-point untuk memberi Pegula keunggulan 5-2. Pegula kemudian melakukan servis untuk set tersebut dan memimpin 1-0.

Pegula mengancam untuk menutup kemenangan dengan cepat di set kedua dengan 5- sebelum Swiatek bangkit untuk memaksakan tie break. Pegula membuat Swiatek berada di bawah tekanan, memimpin 4-2, sebelum petenis nomor satu dunia itu merebut lima poin langsung untuk menyamakan kedudukan dan memaksakan set penentuan.

Swiatek mematahkan servis Pegula dua kali di awal set ketiga untuk memimpin 4-2. Tapi sekali lagi servis Swiatek gagal, Pegula menyusul 4-3 sebelum menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Service game yang penuh percaya diri membuat Pegula unggul 5-4, dan petenis AS itu kemudian meraih match point ketika pukulan forehand Swiatek keluar di game berikutnya. Forehand melebar lainnya dari Swiatek memastikan kemenangan Pegula.

De Minaur-Sinner

Petenis Australia, Alex De Minaur, mencapai final keempatnya musim ini setelah mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina 6-1, 6-3, Minggu, di Toronto Masters. Kemenangan De Minaur menjadikannya petenis Australia pertama yang mencapai final di Kanada sejak Patrick Rafter tahun 2001.

De Minaur melanjutkan penampilan bagusnya di lapangan keras akhir pekan lalu di Los Cabos di mana dia menjadi runner-up kalah dari Stefanos Tsitsipas. Dia akan menghadapi unggulan keenam Jannik Sinner yang menang atas petenis Amerika Tommy Paul 6-4,6-4 di laga semifinal lain. Paul mengalahkan petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz di perempat final.

De Minaur yang menempati peringkat 18 dunia mengejar trofi kedelapan dalam karirnya dan kedua musim ini setelah memenangkan semifinal yang diwarnai dengan jeda servis. Petenis Australia yang menyingkirkan unggulan kedua Daniil Medvedev di perempat final, mengatakan kemenangan kali ini sangat sulit diraih.

"Itu hari yang sangat berat. Kondisi sulit untuk bermain tenis dengan angin sepoi-sepoi," ujarnya. Sejak poin pertama Minaur berkata pada diri sendiri untuk tetap positif dan tidak mengharapkan permainan tenis yang sempurna. Dia menunjukkan level untuk tetap konsisten dan memberi kesempatan bermain di final berhadapan langsung dengan pemain terbaik dunia. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top