Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teknologi Transportasi

“Dream Chaser", Pesawat Angkut Logistik Luar Angkasa

Foto : afp/ Patrick T. FALLON
A   A   A   Pengaturan Font

Pesawat luar angkasa Dream Chaser dari Sierra Space dalam waktu dekat akan melakukan perjalanan perdananya ke orbit Bumi. Pesawat tidak berawak ini akan mengirimkan pasokan logistik ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dengan sirip dadanya yang selalu menghadap ke atas dan hidungnya yang tumpul, Dream Chaser lebih mirip paus pembunuh daripada pesawat luar angkasa. Namun tidak seperti seguni atau orca (paus pembunuh), Dream Chaser, akan segera terbang mengorbit.

Pesawat luar angkasa ini akan membawa makanan dan perbekalan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akhir tahun ini, sekaligus untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa untuk pertama kalinya. Perjalanannya akan menjadikannya kendaraan komersial terbaru yang mengunjungi ISS sebagai bagian dari program layanan pasokan komersial (commercial resupply services) bagi NASA.

Namun para pemimpin di Sierra Space, perusahaan yang membuat pesawat bersirip ini, memiliki visi yang lebih dari sekadar pengiriman seperti itu. Mereka berharap suatu hari nanti Dream Chaser akan membawa manusia ke luar angkasa dan dapat bertindak sebagai semacam program luar angkasa yang siap pakai untuk negara-negara yang menginginkannya yang memiliki sumber daya terbatas.

Selain itu, para pejabat Sierra Space berpendapat bahwa Dream Chaser dapat mengirimkan pasokan atau orang ke berbagai tempat di Bumi untuk kementerian pertahanan misalnya. Caranya dengan melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain di seluruh dunia dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pesawat pada umumnya.

Namun sebelum semua itu terjadi, Dream Chaser harus melakukan penerbangan perdananya yang dijadwalkan akhir tahun ini.

Sebelumnya pesawat ulang-alik NASA berperan sebagai pengantar bahan makanan dan layanan "taksi" asli untuk stasiun luar angkasa. "Namun ketika pesawat ulang-alik ini pensiun pada tahun 2011, kami harus mulai mencari beberapa cara untuk mendukung stasiun luar angkasa dengan beralih beralih ke perusahaan swasta," kata Phil Dempsey, manajer Kantor Integrasi Transportasi ISS NASA seperti dikutip dariScientific American.

Jika perusahaan swasta tersebut bisa membangun pesawat antariksa, maka NASA dapat dengan mudah membeli layanan mereka daripada harus membuat dan merawat kendaraannya sendiri.

Kontrak tahap pertama NASA untuk hal ini diberikan kepada SpaceX dan Orbital ATK (sekarang Northrop Grumman). Sedangkan pada tahap kedua, Sierra Space menjadi perusahaan ketiga yang memenangkan kontrak. Pada tahun ini, Dream Chaser akan dimuat ke dalam roket United Launch Alliance Vulcan Centaur di Cape Canaveral, Florida, yang akan digunakan setelah kembali.

Kapal kargo Northrop disebut Cygnus dan bentuknya seperti kaleng yang memiliki sayap yang tidak efektif secara aerodinamis. Kapal ini naik namun tidak turun dan memasuki kembali atmosfer secara destruktif.

Sedangkan solusi SpaceX adalah kapsul Dragon yang lebih mirip dengan pesawat luar angkasa Apollo klasik di masa lalu dengan sentuhan modern dan minimalis dan kembali dengan selamat ke Bumi dalam sekejap, setelah itu siap untuk digunakan kembali. Sayangnya perjalanan kedua kapal ini tidak selalu mulus.

"Kedua penyedia awal mengalami kegagalan peluncuran awal," kata Dempsey. "Mungkin Dream Chaser akan menjadi 'penangkap mimpi' dengan tingkat kesulitan yang lebih sedikit," imbuh dia.

"Lifting-Body"

Dream Chaser adalah pesawat luar angkasalifting-body. Diluncurkan dengan roket tetapi dapat mendarat seperti pesawat terbang di landasan, dengan perutnya yang lebar memberikan daya angkat yang dimiliki sayap pada pesawat konvensional.

Rancangan awalnya ditujukan untuk kolonisasi manusia di planet lain. Sierra Space sendiri telah mengajukan permohonan untuk membawa astronot ke ISS tetapi tidak memenangkan kontrak. Jadi ketika Sierra Space melihat opsi untuk digunakan mengirim kargo, opsi ini kemudian dipilih.

Perusahaan mulai memodifikasi desainnya yang ramah pengguna dengan menghilangkan hal-hal yang hanya dibutuhkan manusia seperti jendela dan sistem pembatalan. Sierra Space pun menambahkan kemampuan untuk membawa total kargo hingga 12.000 pon atau 6.000 kilogram alias 6 ton, dengan tambahan kapsul terpasang dan membuang barang-barang dalam perjalanan kembali ke Bumi.

Karena Dream Chaser akan terbang ke luar angkasa denganfairingatau kerucut hidung dengan roket setinggi lima meter, maka perusahaan mendesain ulang sayapnya. Perubahan ini agar dapat dilipat dan digunakan sebagai persiapan untuk mendarat hanya sekali di luar ruang sesak tersebut.

Dengan kata lain, Dream Chaser sedikit kurang lugas dibandingkan Cygnus dan Dragon. Dan karena mendarat di landasan pacu, pesawat ini dapat membawa hasil penelitian dan diserahkan kepada para ilmuwan dengan cepat hanya setengah jam setelah mendarat. Selama pendaratan tersebut, ia hanya akan mengalami akselerasi sebesar 1,5 G, sehingga memberikan pendaratan yang lebih lembut daripada pendaratan pada umumnya.

Dream Chaser juga dapat membuang kapsul kargonya untuk dibakar di atmosfer saat turun kembali, membiarkannya dan apapun yang ada di dalamnya menjadi hampa. "Ini memberi perpaduan kemampuan yang dimiliki dua penyedia lainnya," papar Dempsey. "Hal ini memberi NASA fleksibilitas untuk memilih pengangkut kargo mana yang paling cocok untuk misi tertentu," imbuh dia.

Setiap pesawat Dream Chaser dirancang untuk terbang 15 kali sebelum dipensiunkan. Sierra Space juga berkomitmen untuk membangun versi pesawat luar angkasa berawak dan pada akhirnya akan mengirimkan astronot,

Kepala Petugas Keselamatan Sierra Space dan Wakil Presiden Senior Misi dan Jaminan Kualitas, Angie Wise, mengatakan Sierra Space fokus untuk menyukseskan misi pertama ini daripada terlalu membesar-besarkan masa depan. Namun perusahaan tersebut memiliki rencana longgar dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), jika pendanaan sudah tersedia, untuk meluncurkan misi internasional tanpa awak.

Sierra Space juga sedang berdiskusi dengan pemerintah lain tentang potensi misi terbang bebas di mana pesawat hanya akan berkeliaran di orbit. Ini bisa menjadi tempat eksperimen gayaberat mikro di pesawat atau memberi tumpangan pada satelit kecil dan kemudian melepaskannya.

Namun, di luar tujuan tersebut, Sierra Space juga meminta bantuan dari Kementerian Pertahanan AS, yang menurut mereka Dream Chaser dapat berguna untuk hal-hal seperti mengintip Bumi atau mengirimkan pasokan ke pasukan di belahan Bumi yang jauh. "Kami dapat mendarat hampir di landasan komersial utama mana pun," kata Wise.

Sejauh ini memang belum ada kontrak operasional apapun yang mengarah ke hal ini, walau sektor pertahanan secara luas tertarik pada kemampuan tersebut, dan Sierra Space telah menandatangani perjanjian penelitian dengan Komando Transportasi AS untuk mempertimbangkan pengiriman logistik dan personel Kementerian Pertahanan secara global secara tepat waktu. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top