Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

dr Lois Dilaporkan ke Polisi, dr Tirta : Tidak Terdaftar Sebagai Anggota IDI

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa hari terakhir media sosial dihebohkan atas pernyataan dokter Lois Owien dan menjadi perbincangan publik. Dirinya secara tegas menyangkal dengan adanya Covid-19.

Lois menegaskan ketidak percayaannya dengan Covid-19 di acara talk show Hotman Paris, acara tersebut juga diunggah di kanal Youtube Hotman Paris Official pada Jumat, 9 Juli 2021.

Selain mengungkap teori soal Covid-19, Lois menjelaskan penyebab orang meninggal bukan karena Covid-19, melainkan interaksi antar-obat.

"Interaksi antar obat. Pak kalau misalnya buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari 6 macam," kata dr Lois.

Saat ditanya mengenai penyebab ribuan orang datang ke rumah sakit, dr Lois menjawab hal itu diduga karena stres dan penurunan imunitas.

"Jadi ada karena penurunan imunitas, satu karena stres bisa," ungkapnya.

Sosok Dokter Lois

dr Tirta Mandira Hudhi langsung membongkar siapa sosok dr Lois sebenarnya, Dia mengakui, dr Lois memang sempat menghubunginya.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, dr Tirta menjelaskan, dr Lois tidak terdaftar sebagai anggota IDI. Ia juga menjelaskan seharusnya semua dokter yang berkegiatan harus tergabung dan terdaftar sebagai anggota IDI.

"Ibu Lois ini mengaku sebagai dokter. Setelah dikonfirmasi ke Ketua IDI Pusat dr Daeng dan Ketua MKEK dr Pukofisa. Beliau mengatakan bahwa dokter Lois tidak terdaftar di anggota IDI. Semua dokter di Indonesia harus terikat dalam organisasi profesi IDI" jelasnya.

dr Tirta mengungkapkan, surat tanda registrasi (STR) milik Lois juga sudah tidak aktif dari tahun 2017. Ia juga mengatakan STR ini merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan.

"Status dokternya dipertanyakan. STR (Surat Tanda Registrasi) beliau sudah tidak aktif sejak 2017," ungkap dr Tirta.

Dipanggil Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI (MKEK IDI)

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) akan memanggil dr Lois untuk dimintai klarifikasi dan pertanggungjawaban ilmiah.

dr Tirta menegaskan, perlu ada pertanggungjawaban dari dr Lois agar tak menjadi pembohongan publik. Dengan cara memberikan klarifikasi dan pembuktian ilmiah di hadapan MKEK IDI.

Ia juga sempat mengira akun media sosial dr Lois adalah fake account lantaran domisilinya tidak jelas.

"Ada pun berita yang disebarkan Ibu Lois terkait interaksi obat, terkait anti masker, terkait mengatakan COVID tidak ada, terkait mengatakan bahwa yang meninggal karena COVID tidak ada, terkait informasi vitamin C setiap jam secara ilmiah harus dibuktikan," tegasnya.

dr Tirta juga menjelaskan bahwa kasus tersebut telah diamati oleh Polda Metro jaya dan Polri dan bisa saja dibawa ke ranah hukum

"Jika tidak bisa mempertanggungjawabkan, maka PB IDI pasti sekali lagi akan menimbang-nimbang, mengurus sesuai hukum yang berlaku. Kasus ini juga sudah diamati oleh pihak berwajib di antaranya Polda Metro jaya dan Polri," sambung dr Tirta.

Melaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus

dr Lois langsung menolak pernyataan dan undangan dr Tirta itu dengan alasan ilmunya mahal.

Bahkan, ia membawa-bawa Dewan Ketahanan Nasional dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang disebutnya mendukung dirinya terkait Covid-19.

"Undangan ditolak dengan alasan ILMU MAHAL. Bawa-bawa BIN dan Dewan Ketahanan Nasional. Klarifikasi ya, sampai detik ini tidak ada surat diterima @kemenkes_ri terkait Bu Lois. Jadi entah dia ngaku-ngaku atau bagaimana," tulis dr Tirta di unggahan di Instagramnya.

Melihat unggahan terbaru dr Tirta, ia mengunggah foto Direktorat Reserse Kriminal Khusus dengan caption bahwa dirinya telah melaporkan dr Lois ke polisi.

"Info yang tidak bisa dibuktikan itu hoax. Apalagi di kala pandemi, kasihan warga bingung. Covid ada, seluruh dunia merasakannya. Semua pingin cepat selesai. Diajak klarifikasi enggak mau, solusi? Ya begini saja. Setelah dibuatkan wadah, dikasih undangan ditolak. Oke ini langkah terakhir yang dibuat. Biar debat ilmiahnya di sini aje. See you when I see you Miss. Negara lagi susah, kok tega-teganya sebar info palsu," tulis Tirta.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top